Waspada Gagal Panen Akibat Kekeringan, Pemprov NTB Ungkap Dua Solusi
Mataram (NTBSatu) – Badan Meterologi, Klimatilogi dan Geofisika (BMKG) melaporkan NTB masuk tiga provinsi yang memiliki potensi waspada kekeringan di Indonesia, selain NTT dan Jawa Timur.
Potensi yang ada tentunya menjadi peringatan atau “warning” bagi pemerintah untuk segera mengamankan berbagai lini yang rentan terkena dampak kekeringan, salah satunya sektor pertanian.
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Nusa Tenggara Barat (NTB), M Taufik Hidayat di Mataram, mengatakan, pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian telah menggelontorkan ribuan pompa air dan irigasi perpompaan ini untuk menghidupkan lahan kering dan tadah hujan di wilayah NTB.
“Nah, kita dapat jatah dari Kementan itu sekitar 5.100 unit pompa, sudah terkirim dan masih dalam tahap distribusi,” ujar Taufik ditemui NTBSatu, Senin, 20 Mei 2024 usai Rapat Pengendalian Inflasi Kemendagri.
Untuk irigasi perpompaan, lanjut Taufik, NTB mendapatkan jatah 251 unit, di mana langsung diberi bantuan kepada petani berupa uang untuk membeli pipa, pompa, rumah pompa, dan bak penampungannya.
“Kalau Irigasi perpompaan, syaratnya minimal ada lahan petani 20 hektare, dan tersedia sumber air sepanjang tahun,” ujarnya.
Berita Terkini:
- Cegah Narkoba, BNN Mataram Tes Urine Ratusan Siswa di 8 SMP
- Penduduk NTB Capai 5,78 Juta Jiwa, Lombok Timur Terpadat
- Festival Film Sangkareang 2025 Sajikan Deretan Film Unggulan Kandidat Juara
- Program Perhutanan Sosial Sumbang Rp64,95 Miliar untuk Ekonomi NTB
- Gubernur Iqbal: Arah Pembangunan NTB Difokuskan untuk Penguatan Desa
Nantinya, pompa air yang dipasang berfungsi untuk menyedot air dari sumber mata air di sekitar lahan pertanian, sehingga kebutuhan air tercukupi dan petani tidak lagi bergantung pada sumur bor.
“Sudah banyak kabupaten/kota yang menerimanya, bahkan kalau ada permintaan lagi, kita berikan kembali,” tambahnya.
Dengan sumber air yang ada, pemerintah mengimbau agar petani saat ini tidak perlu bingung perihal masalah pengairan dan musim kemarau. Pemprov berharap agar pemberian bantuan dapat dimanfaatkan sebaik mungkin oleh para petani sehingga memaksimalkan hasil panen yang diperoleh.
“Jangan sampai kita tanam, tapi tidak bisa panen karena kekurangan air. Rugi kan,” tandasnya. (STA)



