Mataram (NTBSatu) – Pemerintah Kota Mataram mengusulkan penggabungan jemaah calon haji (JCH) asal Kota Mataram menjadi dua Kelompok Terbang (kloter) untuk memaksimalkan pelayanan.
Usulan ini disampaikan kepada Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Mataram untuk diteruskan ke tingkat pusat.
“Kita berharap ada dua kloter, satu kloter utuh dan satu kloter campuran,” ujar Asisten I Setda Kota Mataram Lalu Martawang, kepada NTBSatu, Selasa 30 April 2024.
Usulan ini didasari oleh data sementara JCH Kota Mataram yang mencapai empat kloter.
Martawang menambahkan, data Kemenag Kota Mataram menunjukkan jumlah JCH reguler asal Kota Mataram tahun 2024 mencapai 673 orang, termasuk petugas haji.
Usulan dua kloter ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan bagi JCH Kota Mataram.
Dengan jumlah jemaah yang lebih sedikit dalam satu kloter, diharapkan petugas haji dapat memberikan perhatian yang lebih maksimal kepada JCH.
Berita Terkini:
- Disnakeswan NTB Serahkan Dokumen ke Jaksa Dugaan Korupsi Ternak dan Kandang
- Inspektorat NTB Telusuri Proses Promosi Event Lombok Sumbawa Motocross di Sejumlah Daerah
- Kontraktor Kasus Disperindag Kembali Jadi Tersangka Dugaan Korupsi Puskesmas Dompu
- Gudang Logistik KPU Kota Mataram Tergenang Air, Ribuan Kotak Suara Dipindahkan ke Selagalas
- Farin Tampil Memukau di Debat Kedua Pilbup Lombok Barat, Jawab Pertanyaan dengan Cerdas Lugas dan Tepat Sasaran
Secara terpisah, Kepala Seksi (Kasi) Haji dan Umrah Kemenag Kota Mataram H. Kasmin menuturkan, JCH Kota Mataram akan diberangkatkan dalam tiga kloter, terdiri dari kloter utuh dan dua kloter campuran dengan Kabupaten/Kota lain di NTB.
“Tahun ini, JCH asal Kota Mataram menjadi jemaah pertama dari Embarkasi Lombok yang diberangkatkan ke tanah suci pada tanggal 11 Mei 2024,” ungkapnya.
Akan tetapi, usulan Pemkot Mataram ini menghadirkan beberapa tantangan. Seperti, penggabungan JCH dari berbagai daerah yang berpotensi menimbulkan perbedaan budaya dan kebiasaan yang perlu dijembatani.
Kemudian, perlu dipastikan bahwa logistik dan akomodasi di Arab Saudi dapat mencukupi kebutuhan JCH yang lebih banyak dalam satu kloter. (WIL)