Lombok Timur (NTBSatu) – Dalam upaya pengentasan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada sapi dan hewan ternak lainnya, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Kabupaten Lombok Timur kembali menggalakkan program Pengembangan Peternak Terpadu Desa (Pepadu Desa).
Pada program tersebut, Disnakkeswan Lombok Timur bekerja sama dengan pemerintah desa di seluruh Lombok Timur.
“Kita di Dinas Peternakan dinamakan Pepadu Desa yang kolaborasi dengan pemerintah desa,” kata Kabid Kesehatan Hewan Disnakkeswan Lombok Timur, Hultatang, Rabu, 24 April 2024.
Tatang mengungkapkan, penanganan PMK di Lombok Timur sejauh ini cukup efektif dan relatif cepat. Namun menurutnya perlu penggalakan program lanjutan agar terjadi kinerja lebih baik dalam penanganan dan pengelolaan hewan ternak.
“Melalui program ini, kita ingin melakukan pengembangan, baik dalam penataan kandang dan penanganan kesehatan hewan ternak di tiap desa agar dapat cepat tertangani,” ucapnya.
Berita Terkini:
- Temuan Utang Rp247,97 Miliar di RSUD NTB, Gubernur Instruksikan Inspektorat Lakukan Pemeriksaan
- Putra Presiden Erdogan dan Wakil Presiden Gibran Direncakan Hadir saat Fornas VIII 2025 di NTB
- Borok Toyang Lombok Timur Masuk 5 Terbaik Nasional Desa Perlindungan Pekerja Migran
- Mengenal Baoxia Liu: WN China Buronan FBI yang Dihargai Rp245 Miliar, Diduga Suplai Senjata Perang Iran-Israel
Ia menjelaskan, program tersebut bertujuan memberikan panduan penataan dan tata pengolaan hewan ternak dengan baik. Semua dilakukan secara terencana dan terpadu dengan melibatkan pemerintah desa.
“Untuk buku panduannya juga sudah kita buat dan sudah ditandatangani oleh Pak Pj Bupati,” ungkap Tatang.
Pepadu Desa diluncurkan sejak 2021 lalu, tetapi belum berjalan maksimal karena alasan anggaran. Karenanya perlu kolaborasi dengan semua pihak.
Terkait PMK, lanjut Tatang, Kabupaten Lombok Timur belum bisa dikatakan bebas 100 persen. Sehingga perlu dilakukan vaksinasi lanjutan terhadap hewan ternak yang baru lahir. (MKR)