Lombok Timur (NTBSatu) – Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Kabupaten Lombok Timur memberi peringatan kepada para peternak tentang adanya permainan baru dari oknum makelar ternak, terutama sapi.
Di mana adanya oknum makelar yang merayu peternak untuk segera menjual sapinya dengan menakut-menakuti akan terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Imbasnya, peternak pun melepas atau menjual hewannya dengan harga lebih murah.
Kabid Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Lombok Timur, drh. Hultatang mengungkapkan, banyak peternak yang terkena modus tersebut. Lantaran masih banyak di anatara mereka yang belum paham tentang PMK.
“Jangan mudah termakan rayuan para saudagar yang menakut-nakuti dengan penyakit PMK. Tidak semua sapi yang sakit kakinya dan ileran mulutnya itu terkena PMK,” kata Hultatang, Selasa, 22 Oktober 2024.
Ia menjelaskan, saat ini ada penyakit lain yang gejalanya mirip dengan PMK. Yaitu Bovine Ephemeral Fever (BEF), yaitu demam tiga hari yang menjangkiti ternak.
Ia meminta peternak bisa membedakan, di mana PMK akan menyebabkan luka di mulut dan kaki yang lebih parah dari penyakit biasa lainnya.
Kemudian, menekankan pentingnya peran petugas dalam memeriksa kondisi sapi yang sakit. Hultatang meminta para masyarakat tidak segan meminta pertolongan petugas apabila hewan ternaknya mengalami gejala sakit.
“Jika ada ternak yang sakit, segera laporkan kepada petugas agar bisa dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,” pintanya.
Sementara, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Lombok Timur, Masyhur menyebut, pihaknya terus berupaya menekan ancaman PMK di daerah tersebut.
“Sampai saat ini kita terus melakukan vaksinasi massal pada ternak,” ungkapnya. (*)