Lombok Timur (NTBSatu) – Petani di Kecamatan Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur kini enggan menanam jagung setelah dilanda El Nino pada bulan sebelumnya.
Pasalnya, fenomena yang menyebabkan kemarau panjang itu membuat jagung yang ditanam petani mengalami gagal panen.
Menurut Kepala Dinas Pertanian (Distan) Lombok Timur, Sahri, gagal panen tersebut membuat petani enggan menanam ulang dan memilih tanaman yang lain.
“Kami tawarkan untuk menanam kembali, tapi mereka (petani) menolak. Petani lebih memilih menanam tembakau,” kata Sahri, Rabu, 17 April 2024.
Kini Kabupaten Lombok Timur sudah memasuki musim panen raya jagung. Fenomena El Nino pun diprediksi membuat hasil panen jagung tahun ini menurun.
Berita Terkini:
- Peringatan Dini Banjir Rob di Pesisir Lombok dan Bima
- Mutasi Pejabat Pemprov NTB Ditunda, Iqbal: Masalah Administrasi, Bukan Politik
- Nahkodai DPW PAN NTB, Konsolidasi Jadi Misi Perdana LAZ
- HKB 2025 di NTB: BNPB Tebar Ribuan Bibit Pohon, Mitigasi Bahaya Tsunami Kota Mataram
Sebelumnya, pihaknya memperkirakan produksi jagung Lombok Timur tahun ini akan berkurang sekitar 12 ribu ton akibat kemarau panjang.
Meski begitu, memasuki musim panen raya ini, harga jagung di Lombok Timur mulai menurun. Dari yang sebelumnya mencapai Rp8.000 per kilogram kini menjadi Rp4.500-5.000 per kilogram di tingkat petani. (MKR)