Mataram (NTBSatu) – Bakal Calon Wakil Gubernur NTB, Suhaili FT mengungkapkan punya ikatan emosional dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Dalam kontestasi elektoral, partai ideologi Islam ini berjasa untuk karir politiknya.
Hal ini disampaikannya ketika hadir di acara deklarasi pasangan Bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTB oleh DPW PKS NTB, Minggu, 4 Agustus 2024.
Pidato politik Suhaili berlangsung sekitar 15 itu, sesekali mengocok perut ratusan kader PKS yang hadir.
Bupati Lombok Tengah dua periode ini mengatakan, ia telah mengenal PKS sejak tahun 2004. Ketika itu, Suhaili menjadi anggota DPRD Provinsi NTB.
“20 tahun yang lalu, 2004, teman-teman PKS lah yang mempelopori saya menjadi Ketua DPRD. Padahal, saya dari Partai Golkar dan saat itu 12 kader dari 15 orang anggota DPRD meninggalkan saya,” ujar kader Partai Golkar ini.
“Sehingga, mohon maaf, sejak itu saya merasa dekat dengan PKS daripada Golkar,” tambah Suhaili, disambut pekik takbir sebagian kader PKS.
Termasuk, ketika ia mendapat dukungan untuk maju sebagai Bupati Lombok Tengah selama dua periode.
“Ketika berikhtiar di Lombok Tengah, lagi lagi yang berkenan memungut saya adalah PKS. Jadi dua periode saya jadi Bupati Lombok Tengah, tetap PKS yang mendukung,” kata Suhaili disambut tepuk tangan.
Namun, saat Pilgub 2018, PKS lebih memilih mendukung kadernya sendirinya menjadi Gubernur NTB, yakni Dr. Zulkieflimansyah alias Bang Zul.
“PKS mendukung kadernya sendiri waktu 2018. Kami ditinggal,” ucapnya, disambut tawa hadirin.
Suasana semakin cair ketika ia mengungkapkan suasana kebatinannya. Ia merasa mendapat kehormatan ‘dipungut’ PKS untuk kontestasi Pilgub NTB.
“Jadi saya berkesimpulan kalau PKS itu adalah Partai Keberuntungan Suhaili,” tuturnya, kembali tertawa.
Ia pun mengucapan terima kasih kepada seluruh keluarga besar PKS NTB. Serta, mengajak para kader untuk bergerak bersama memenangkan Zul-Uhel.
“Terima kasih kepada keluarga besar PKS yang telah mengajak saya. Mudah-mudahan 2024 ini dapat kembali menang,” harap Suhaili. Pidato penutup Suhali disambut riuh tepuk tangan. (*)