Diantaranya karena alasan komposisi kursi yang sudah tercukupi sebagai starat umum pencalonan. Termasuk dari sisi kapasitas partai pengusung yang memiliki kemampuan untuk membawa paslon yang didukung meraih kemenangan pada kontestasi pilkada.
“Batasan tidak lagi dibutuhkan. Pilkada yang sehat adalah pilkada yang disirami dengan ratusan silaturahmi,” sebut Wahidjan dengan ekspresi sumringah.
“Politik yang sehat adalah politik yang pimpinan partainya ramah dan terbuka serta terbuka juga untuk masyarakat,” sambung Wahidjan.
Salah satu alasan utama ketiga pimpinan partai ini bisa sejalan dalam menentukan sikap untuk Pilkada Lombok Barat 2024, adalah kesefahaman mereka tentang figur yang akan dimajukan sebagai Calon Bupati. Mereka sepakat bahwa Lombok Barat membutuhkan figur yang cerdas dan memiliki selera tinggi serta etos kerja yang mumpuni.
Mereka juga sepakat bahwa Lombok Barat saat ini membutuhkan figur pemimpin yang memiliki kemampuan membangun jaringan yang luar biasa. Sehingga bisa memberi dampak langsung pada kemajuan dan membawa kemanfaatan untuk masyarakat.
Berita Terkini:
- Kasus Dosen di Mataram Diduga Cabuli Anak Kelas 5 SD Naik Penyidikan
- Gubernur NTB Meriahkan Hakabe FunRun BNPB Indonesia
- Pensiunan TNI Ditemukan Tewas di Lombok Timur
- Ombudsman NTB Dalami Rentetan Masalah Pelayanan Kesehatan di NTB
“Kita ingin melihat Lombok Barat ini kembali menggeliat seperti sebelum-sebelumnya,” tegas Mujiburrahman kembali.
Meski sudah mendapat kesepakatan tentang sosok yang akan diusung untuk Pilkada Lombok Barat 2024, namun mereka belum mau menyebutkan nama figur yang dimaksud. Mereka bersepakat untuk menunggu waktu yang paling tepat, sembari mempertebal eratnya komunikasi antar internal dan eksternal parpol masing-masing. (ADH)