Mataram (NTBSatu) – Beberapa hari yang lalu, pimpinan pondok pesantren (Ponpes) Darul Arifin Madinatunnabi Babakan, TGH Multazam melapor ke Polresta Mataram.
Ia menjadi korban penipuan yang mencatut nama Wali Kota Mataram, H Mohan Roliskana dan Pj Gubernur NTB, Lalu Gita Ariadi.
Pada Minggu, 10 Maret 2024 lalu, penipu itu mengirimkan bukti transfer bantuan ke rekening pondok pesantren yang dipimpin oleh TGH Multazam dengan jumlah sekitar Rp20 juta hingga Rp30 juta.
“Tetapi nomor WA (WhatsApp) Gubernur dan Wali Kota meminta saya mengirimkan uang ke dua nomor rekening. Uang yang masuk ke rekening ponpes diminta dibagi dua, untuk pembangunan musala dan ponpes,” bebernya.
Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Mataram, H Mohan Roliskana mengaku merasa dirugikan atas penipuan yang mengatasnamakan dirinya.
Berita Terkini:
- Anggota DPRD NTB Soroti IUP 18.500 Hektare Milik Prajogo: Tak Bermanfaat Bagi Masyarakat Lokal
- Pj. Gubernur NTB Dampingi Wamendagri Serahkan KTP untuk Siswa SMAN 1 Mataram Berumur 17 Tahun
- Pj. Gubernur Dampingi Wamendagri Bima Arya Kunjungi IPDN Kampus NTB
- Ekonomi NTB Alami Pertumbuhan dari Tahun ke Tahun
Penipu meminta sejumlah uang kepada masyarakat, sehingga Mohan memberikan arahan agar aparat kepolisian segera menangkap pelaku.
“Modus penipuan berbagai macam, saya pribadi dirugikan juga karena aksi pelaku penipuan sangat merugikan. Karena ini menyangkut nama baik pribadi maupun kepala daerah,” tegas Wali Kota saat ditemui pada Kamis, 14 Maret 2024.
Mohan berharap kepada masyarakat yang mendapatkan pesan dengan modus mengatasnamakan dirinya untuk berhati-hati, karena modus penipuan tersebut sedang berkembang saat ini.
“Jadi kalau menerima pesan, sebaiknya dikonfirmasi dan diklarifikasi sebelum mentransfer sejumlah uang sesuai permintaan pelaku,” pesannya.
Mohan berharap aparat kepolisian untuk menindaklanjuti laporan dari korban tersebut, dengan menangkap pelaku agar tidak ada korban dan tidak terjadi modus berulang. (WIL)