“Kalau tingkat kunjungan untuk akhir-akhir ini paling sedikit 200 orang. Bahkan di kunjungi influencer juga,” ujarnya.
Yang menjadi daya tarik Lanco Gajah, sambung Man, karena areanya yang sangat hijau, didukung dengan penataan tanaman jagung yang begitu indah. Sehingga kelihatan pemandangannya itu sangat bagus untuk dikunjungi masyarakat setempat.
“Di belakangnya ada hamparan bukit dengan pemandangan hijau yang memanjakan mata,” bebernya.
Untuk menambah daya tarik wisatawan, ke depannya pihak pengelola destinasi Lanco Gajah dan pemerintah terkait, berencana membangun kolam retensi alam.
“Kami rencananya untuk ke depan ingin membuat kolam renang yang nuansanya alami di sekitar itu dan ini akan menambah daya tarik wisatawan untuk mengunjungi destinasi wisata penyangga di Kota Bima khususnya di kelurahan Jati wangi, Kecamatan Asakota,” jelasnya.
Berita Terkini:
- DAK Fisik Tahap III Pemprov NTB Terancam Tidak Cair, Sekda: Semua Sudah Clear
- TPA Kebon Kongok Overload, Iqbal Janji Pengelolaan Sampah Jadi Prioritas
- NTB Butuh Rp6,7 Triliun Bangun Sport Center untuk PON 2028
- Polres Sumbawa Amankan 2 Kilogram Sabu, Tiga Terduga Pelaku Ditangkap
Man menceritakan, Lanco Gajah ini memang sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda. Dulu, di tempat tersebut ada semacam Waduk atau Dam yang kini sudah terbawa banjir.
“Seiring berjalannya waktu, di situ juga ada mata air yang keluar dari akar pohon kenari,” pungkasnya. (MYM/*)