Mataram (NTBSatu) – Ditengah persoalan harga beras yang meningkat, Pemerintah pusat akan melakukan impor beras sebanyak 1,6 juta ton untuk memenuhi Cadangan Beras Pemerintah (CBP) di gudang Bulog.
Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (Bapanas/NFA), Arief Prasetyo Adi, menyampaikan, jika ada penambahan 1,6 juta ton impor beras, akan dipastikan Bulog sudah siap menerima.
“Rencana impor beras 1,6 juta ton ini telah mendapatkan izin dari Presiden Jokowi dan kementerian teknis terkait, karena impor ini penting dilakukan untuk memastikan stok CBP tercukupi di tengah tren penurunan produksi pangan dunia,” jelasnya Rabu, 28 Februari 2024 dilansir dari Liputan 6
Arief juga memastikan, proses impor 1,6 juta ton dilakukan secara terukur. Menurutnya, keran impor beras yang dibuka, tidak menjatuhkan harga gabah petani saat musim panen raya.
Berita Terkini:
- Ustaz Abdul Somad Sempat Terjebak di Kerusuhan Lapas Narkotika Sumatera Selatan
- Aliansi Paguyuban Gelar Aksi Simbolik di Depan Polda NTB, Menduga Kematian Brigadir Nurhadi Campur Tangan Atasan
- 38 Delegasi dari 28 Negara Jajaki Kuliner – Pariwisata NTB
- Hindari Praktik Percaloan, DPRD NTB Usulkan Seleksi Terbuka Kepala SMA dan SMK
“Nanti tinggal kita kontrol, kapan masuknya beras impor dan kita tetap jaga importasi yang terukur, ya,” tegasnya.
Meski demikian, tidak disebutkan negara asal impor beras untuk Indonesia, termasuk besaran anggaran yang disiapkan.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta ada stok minimal di Bulog sebesar 1,2 juta ton. Bahkan, beras Bulog di gudang diharapkan meningkat 3 juta ton ketika produksi beras nasional masih menunggu musim panen raya. (WIL)