Kota Bima (NTBSatu) – Sebagai upaya menekan mahalnya harga Bahan Pokok (Bapok), terutama beras yang semakin tak terkendali saat ini, Pemkot Bima rutin menggelar operasi pasar murah di tiap-tiap kelurahan.
Salah satu yang menjadi keluhan masyarakat saat ini adalah pada komiditi beras.
Penjabat (Pj) Wali Kota Bima, H. Mohammad Rum mengatakan, kegiatan operasi pasar yang dilakukan Pemkot Bima saat ini adalah dengan memanfaatkan cadangan beras pemerintah yang ada di Perum Bulog Cabang Bima.
Harapannya, langkah ini bisa menstabilkan harga bahan pokok serta meringankan beban masyarakat di Kota Bima.
“Kami manfaatkan cadangan beras di Bulog dulu. Belum ada kepikiran untuk mendatangkan beras dari luar,” kata Aji Rum dikonfirmasi kemarin.
Adapun operasi pasar murah ini juga, lanjutnya, sebagai upaya untuk menekan angka inflasi di Kota Bima.
Berita Terkini:
- Banjir Bandang Terjang Pulau Sumbawa, Nestapa di Ujung Tahun 2024
- Penetapan NTB sebagai Tuan Rumah PON 2028 Masih Tunggu SK Kemenpora
- Kabid SMK Terjaring OTT Seret Nama Kadis Dikbud NTB
- Siswi SMAN 1 Mataram Bawa Tim Hockey Indonesia Juara Asia
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTB, pada Januari 2024 inflasi year on year (y-on-y) Kota Bima sebesar 2,65 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,03.
“Angka inflasi kita masih cukup baik, dibandingkan Kota Mataram juga,” ujarnya.
Mengacu pada Peraturan Badan Pangan Nasional Nomor 7 Tahun 2023 tentang Harga Eceran Tertinggi Beras, HET beras diatur berdasarkan zonasi.
Untuk Zona 1 meliputi Jawa, Lampung, Sumsel, Bali, NTB, dan Sulawesi, HET beras medium senilai Rp10.900 per kilogram (kg) sedangkan beras premium Rp13.900/kg.
Sementara itu, untuk Zona 2 meliputi Sumatera selain Lampung dan Sumsel, NTT, dan Kalimantan, HET beras medium sebesar Rp11.500/kg dan beras premium Rp.14.400/kg. (MYM/*)