Mataram (NTBSatu) – Menjelang hari pemilihan umum (Pemillu), kontestan politik diminta turut berperan mengurangi angka politik uang di kalangan masyarakat Pulau Lombok.
Direktur Lembaga Prediksi Survei dan Statistik Indonesia (Presisi), Darwan Samurdja mengatakan, salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan menerapkan pendekatan kultural.
“Jadi para Caleg memberikan sentuhan sosial, seperti silaturahmi,” katanya kepada NTBSatu, Jumat, 9 Februari 2024.
Dengan begitu, politik uang di kalangan masyarakat Pulau Lombok bisa diminimalisir. “Para kontestan politik tidak hanya dengan melakukan pendekatan dengan uang,” ujarnya.
Lebih jauh Darwan menjelaskan, pihak yang berkontribusi paling besar meminimalisir politik uang adalah politisi yang berada di posisi uncumbent.
Berita Terkini:
- KPU Mataram Tetapkan Mohan – Mujib sebagai Pemimpin Terpilih 9 Januari 2025
- Sayangkan Pemecatan STY, Komisi X DPR Minta PSSI Cari Pengganti Lebih Bagus
- Saling Gugat Pemprov NTB dan PT Lombok Plaza tak Pengaruhi Penyidikan Kejaksaan
- STY Dipecat Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Anaknya: PSSI akan Menyesal
Karena ketika mereka yang dipilih menjadi wakil rakyat pada 2019 lalu tentu pernah memberi kontribusi baik kepada masyarakat. Dengan modal itu, diharapkan mampu membangun pendekatan lain kepada warga.
“Itu juga bisa meminimalisir politik uang. Sehingga pendekatan kultural dan genetik perlu dilakukan calon legislatif,” ujarnya.
“Tetapi jika kontestan baru atau uncumbent menemui rakyat saat dekat momentum pemilihan, pasti ujungnya berakhir pada politik uang,” sambung Darwan.
Namun Darwan meyakini, tidak semua masyarakat di Pulau Lombok msms memilih para Caleg karena diberi uang. Meskipun hasol survei yang dilakukan pihaknya mencapai angka 65,3 persen. (KHN)