Mataram (NTBSatu) – Keresahan masyarakat terhadap pengamen jalanan dengan jumlah yang semakin banyak masih menjadi pekerjaan rumah bagi Pemerintah Kota Mataram.
Masyarakat mulai beranggapan bahwa aksi dari para pengamen tersebut merupakan hal yang mengganggu. Tak hanya itu, para pengamen juga seringkali terlihat memanfaatkan anak kecil untuk menarik perhatian warga.
Mengetahui kondisi itu, Pemerintah Kota Mataram mengupayakan agar jumlah pengamen bisa berkurang, sehingga masyarakat bisa lebih tenang menikmati waktu saat berada di ruang terbuka ataupun rumah makan.
“Kami sering mendapatkan laporan, ada warga yang tidak nyaman dengan kehadiran beberapa pengamen yang bisa dibilang memiliki perilaku yang tidak sopan, meminta uang dengan cara memaksa,” jelas Plt Dinas Sosial Kota Mataram Andi Darwis, Jumat, 26 Januari 2024.
Andi menambahkan beberapa pengamen sudah ditertibkan, bahkan pihak Dinsos Kota Mataram sudah meminta para pengamen agar lebih bersikap profesional dalam mengekspresikan bakatnya.
Baca Juga: Heboh, ITB Tawarkan Bayar UKT dengan Pinjol, Bagaimana Caranya?
“Kami memiliki keinginan, untuk para pengamen memiliki tempat yang layak misalnya di restoran atau cafe sehingga ada wadah yang lebih baik untuk mengembangkan potensi,” harapnya.
Andi mengungkapkan sudah mencoba untuk berbicara kepada salah satu dari para pengamen itu, akan tetapi sampai saat ini tidak ada konfirmasi lanjutan dari pengamen tersebut.
“Pengamen ini kan dominan dari Mataram, bahkan ada salah satu yang meminta izin untuk mengamen, lalu kami usulkan agar mereka memiliki asosiasi dan bisa bernyanyi dengan layak,” terangnya.
Ia juga sering melihat para pengamen terjerumus ke dalam tindakan kriminal, sehingga kondisi tersebut akan menjadi pekerjaan bersama bagi Pemkot Mataram.
“Seluruh pihak harus lebih peran aktif dalam menertibkan pengamen yang meresahkan dengan melaporkan kepada pihak yang berwenang,” pungkasnya. (WIL)
Baca Juga: Tuai Banyak Protes, Indonesia Terapkan Pajak Hiburan Tertinggi se-ASEAN