Oleh : Hairil Pemerhati Sosbud
Dapil NTB 1 (Pulau Sumbawa) menjadi salah satu Dapil pertarungan tersengit bagi para caleg DPR RI untuk meraih tiket ke senayan, bagaimana tidak, Dapil pulau Sumbawa hanya memiliki 3 kursi yang diperebutkan oleh 54 Caleg yang tersebar di delapan belas Partai Politik kontenstan pemilu 2024.
Merujuk pada hasil Pileg tahun 2019 yang lalu, Gerindra menjadi partai pemenang dengan raihan suara yang mencapai seratus dua puluh satu ribu lebih (121.267) dengan komposisi perolehan suara tertinggi Caleg No. urut 2 atas nama H. Zainul Arifin (41.334), ranking kedua Mujahid Abdul Latief sebagai Caleg No urut 3 yang meraup suara hampir tiga puluh ribu (29.558), posisi terakhir diraih oleh Hj. Endang Sulistyorini sebagai Caleg No. urut 1 yang juga memperoleh suara signifikan mencapai lebih dari 28 ribu (28.247), sementara perolehan suara Partai Gerindra mencapai dua puluh dua ribu lebih (22.098), perolehan suara partai ini juga mengukuhkan Partai Gerindra sebagai partai yang paling besar mendapatkan dukungan dari masyarakat dibandingkan partai lainnya.
Sementara itu, PKS meraih suara 101.058 dan berhasil mengantarkan Johan Rosihan ke kursi DPR RI, raihan suara Caleg PKS Johan Rosihan 46.293, Hermawan Saputra 24.192 dan Ferra Amelia, sementara PAN sebagai peraih kursi ketiga dengan perolehan suara 89.949 dan berhasil menghantarkan Muhammad Syafrudin ke kursi DPR RI.
Namun, pertarungan 2024 ini sangat terbuka dan kompetitif. Pasalnya tokoh-tokoh nasional dan lokal banyak yang tampil untuk merebut tiket ke Senayan sehingga memunculkan pertanyaan apakah Gerindra, PKS, dan PAN akan kembali mengantarkan kadernya ke Senayan atau justru akan terpental.
Berita Terkini:
- Pj. Gubernur NTB Ingatkan Pentingnya Memilih Produk yang Aman dan Berkualitas
- KPU NTB Tegaskan Hasil Pilkada 2024 yang Beredar Bukan Produk Resmi
- Pemprov NTB Siap Kolaborasi dengan BPOM Kawal Program Makan Bergizi Gratis Presiden Prabowo
- Lulusan SMK Sumbang Angka Pengangguran Tertinggi, Pemprov NTB Gencarkan Program PePaDu Plus
Jika merujuk pada hasil survey internal PKS yang disampaikan melalui salah satu portal berita online pada Agustus 2023 yang lalu (http://www.suarantb.com), Gerindra masih kokoh berada di urutan pertama sebagai partai yang kembali akan menempatkan wakilnya di Senayan. Urutan berikutnya ditempati oleh PKS, kemudian disusul oleh Golkar di posisi ketiga yang bersaing dengan PAN. Selain itu, hasil survei ini juga menyebutkan bahwa Nasdem dan PKB yang diketahui mengusung sejumlah tokoh NTB tidak kebagian kursi.
Berdasarkan hasil survey tersebut serta perkembangan di lapangan, Dapil NTB 1 menarik untuk dicermati. Jika kita melihat komposisi tahun ini, muncul nama Fahri Hamzah yang maju dengan Partai Gelora. Pertanyaannya, apakah Fahri Hamzah sebagai peraih suara terbanyak pada Pileg 2014 mampu mempertahankan suara tersebut setelah menggunakan mesin politik yang berbeda? Meskipun hal ini bisa dilakukan (meraih suara maksimal pada pemilu 2024), Fahri masih diragukan dapat melanggeng ke Senayan mengingat Gelora selaku partai pengusungnya dalam beberapa survey nasional tidak masuk dalam kelompok partai yang perolehan suaranya mampu menembus ambang batas parlemen (parliamentary threshold).
Namun demikian, munculnya Fahri Hamzah sebagai salah satu tokoh sentral di NTB akan cukup mengganggu persebaran suara di Kabupaten Sumbawa dan Sumbawa Barat yang menjadi basis elektoralnya. Dimana kedua kabupaten tersebut akan menjadi pertarungan dan juga pertaruhan bagi calon lainnya, khususnya Johan Rosihan (PKS), Jamaludin Malik (Nasdem), dan juga Muhammad Syafruddin (PAN) yang belakangan ini intensif turun fokus “menggarap” Kabupaten Sumbawa dan Sumbawa Barat. Selain ketiga calon tersebut, Endang Sulistyorini (Gerindra), juga akan ikut ambil bagian karena pada Pemilu 2019 Endang mendapatkan suara yang juga signifikan di Sumbawa.