Selong (NTBSatu) – Infrastruktur pendidikan di Kabupaten Lombok Timur masih jauh dari kata sempurna. Pasalnya, masih banyak fasilitas sekolah yang tidak layak digunakan sebagai tempat Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).
SDN 4 Loyok misalnya, sekolah yang terletak di Dusun Mangkling, Desa Loyok, Kecamatan Sikur itu kini sudah lapuk dan dalam kondisi rusak parah. Bukan hanya tak layak sebagai tempat belajar, tetapi juga membahayakan jiwa.
Kondisi dinding sudah terkikis, pun dengan atap yang sebagian besar sudah tak tertutup genteng.
Rusaknya kondisi sekolah yang dibangun pada tahun 1994 itu akibat faktor usia. Terlebih setelah diguncang gempa Magnitudo 7.0 pada 2018 lalu.
“Sekolah kami ini mulai rusak parah sejak tahun 2017 silam. Kemudian disusul dengan datangnya bencana alam gempa bumi membuatnya semakin parah,” kata guru senior di SDN 4 Loyok, Mujahidin, Selasa, 9 Januari 2024.
Berita Terkini:
- Polres Sumbawa Amankan 2 Kilogram Sabu, Tiga Terduga Pelaku Ditangkap
- Kontribusi NTB ke PDB Nasional Rp90,05 Triliun, Sektor Pariwisata dan Pertanian Harus Dioptimalkan
- Penyaluran KUR di NTB Capai Rp5,3 Triliun hingga November 2024
- Profil ANTV, Satu Grup dengan TVOne hingga PHK Massal di Akhir 2024
Ia mengaku, sekolah tempatnya mengabdi tersebut sempat diusulkan renovasi pada 2019, tetapi sampai sekarang tidak kunjung terealisasi, hanya janji semata.
“Karena terlalu berat risiko yang bisa saja terjadi akibat kerusakan ini dan kami tidak berani tanggung, maka kami berinisiatif untuk menurunkan gentengnya sebagian,” ucapnya.
Pada kondisi tersebut, proses belajar mengajar terpaksa dilakukan di teras sekolah untuk kelas 1,2, dan 3. Sementara untuk kelas 4,5,6 tetap dilakukan di ruang kelas. (MKR)