Mataram (NTBSatu) – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan peringatan terkait subvarian Corona JN.1 yang telah menjadi ‘variant of interest‘ dan menjadi penyebab lonjakan kasus di beberapa negara, termasuk Indonesia.
Varian ini telah terdeteksi di berbagai belahan dunia, seperti India, China, Inggris, dan Amerika Serikat. Varian JN.1 disebut memiliki tingkat penyebaran yang sangat cepat ke berbagai negara.
WHO mencatat, hal ini mungkin dipengaruhi oleh gelombang musim dingin dan adanya mutasi tambahan pada spike protein JN.1, dibandingkan dengan varian BA.2.86 yang merupakan turunannya.
Baca Juga : Alasan Jusuf Kalla Dukung Anies Baswedan: Murid Politik yang Cepat Mengerti
Menurut penilaian risiko WHO, varian ini diperkirakan dapat menyebabkan peningkatan kasus dengan sangat cepat, terlebih memasuki musim dingin.
“Peningkatan kasus lebih cepat dari SARS-CoV-2 di tengah lonjakan infeksi virus dan bakteri lainnya, terutama di negara-negara yang memasuki musim dingin,” ungkap WHO seperti dikutip dari BBC, Kamis, 21 Desember 2023.
“Saat ini, bukti mengenai kemampuan JN.1 dalam mengalahkan kekebalan tubuh yang diberikan oleh vaksin masih sangat terbatas,” tambahnya.
WHO menjelaskan bahwa sejauh ini, varian JN.1 memiliki risiko rendah terhadap manusia, dan vaksin yang sudah ada masih memberikan perlindungan yang baik.
Baca Juga : Narkoba dan Miras yang Masuk ke NTB Banyak Dipesan untuk Pesta Tahun Baru
