Politik

Dua Tokoh Nasional asal NTB, Bertemu dan Berkisah dalam Perbedaan Pilihan Politik

Beda Pilihan, Tak Harus Putus Persahabatan

Diketahui, kedua politisi ulung NTB ini, kini menjadi orang yang cukup diperhitungkan di kancah nasional. Nama Bang Zul masuk dalam bursa calon Gubernur DKI Jakarta. Sementara Fahri, masih terkenal dengan julukan Singa Parlemen orang NTB. Kini jadi ring satu pasangan Prabowo-Gibran.

Keduanya dulu berada di satu gerbong yang sama, yaitu Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Namun harus pisah jalan karena suatu hal.

Bang Zul hingga kini masih menjadi kader di Partai PKS dan Fahri Hamzah kini menjadi Pimpinan di Partai Gelora. Bahkan keduanya memiliki capres usungan masing-masing. Fahri Hamzah menjadi Tim di pasangan Prabowo-Gibran sementara Bang Zul menjadi Tim pemenangan pasangan Amin.

Meski pisah gerbong tak lantas membuat keduanya putus persahabatan.

Berita Terkini:

“Jadi apakah karena beda partai, beda Capres, kita kemudian lantas bermusuhan? Tentu saja tidak,” katanya.

IKLAN

“Partai boleh berbeda- beliau pemimpin di Gelora, saya pemimpin di PKS, beliau Capresnya pak Prabowo saya Capresnya Mas Anies Baswedan. Partai dan Capres kami boleh berbeda, tapi persahabatan dan persaudaraan harus tetap dijaga,” tambahnya.

Persahabatan keduanya tak terukur, perihal serius saja masih bisa dibuat menjadi bahan berkelakar.

Hal itu muncul ketika Bang Zul ditanya oleh Fahri mengenai elektabilitas siapa yang kuat di NTB.

“Tadi Mas Fahri nanya-nanya. Gimana peluang Prabowo di NTB?,”
“Saya bilang, di NTB AMIN yang menang! heheh.
“Dia manggut-manggut aja dan tertawa :),” kelakar keduanya.

Pesan Bang Zul di Balik Kisah Persahabatan

Kisah sahabat sejoli ini memiliki pesan mendalam untuk warga NTB untuk menghadapi Pilpres 2024.

Dari kisah keduanya memberi gambaran bahwa menghadapi Pesta Demokrasi harus dibawa riang dan gembira.

Pesta demokrasi tidak boleh menjadi petaka yang memutus silaturahmi, terlebih memutus persahabatan.

“Partai dan Capres boleh saja berbeda, tapi persahabatan dan persaudaraan harus kita jaga,”

‘Siapapun nanti yang akan jadi presiden, mau Prabowo, Anies atau Mas Ganjar, ketika nanti mereka terpilih sebagai presiden belum tentu nanti bisa ketemu, mengenal apalagi menegur kita,” pesannya.

“Tapi kawan dekat, sahabat, tetangga yang mungkin sekarang beda pilihan politik, dan beda capresnya dengan kita saat ini, adalah orang yang akan tetap sehari-hari bersama kita nanti…”, imbuhnya.

Lanjut Bang Zul, “Orang inilah mungkin yang tetap akan mengkafani kita, memandikan jenazah kita, dan mengantarkan ke kuburan nanti, …. bukan capres-capres itu,” katanya menegaskan.

Baca Juga: Zulkieflimansyah Tanggapi Beasiswa NTB Terancam Dicoret: Dulu Pakai CSR Gaduh, Sekarang Pakai APBD Gaduh Lagi

Karena itu, Bang Zul mengajak masyarakat NTB agar memaknai pesta demokrasi dengan bahagia.

“Jadi mari kita memaknai pesta demokrasi ini, dengan santai, riang gembira, dan penuh persaudaran dan persahabatan,” tutupnya. (SAT)

Laman sebelumnya 1 2

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button