Politik

Penjajakan Poros Koalisi di Pilkada NTB, PKB Sebut Berkomunikasi dengan PKS

Mataram (NTBSatu) – Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Provinsi NTB sampai saat ini masih melihat dan mencermati poros-poros koalisi yang mulai terbentuk.

Seperti diketahui, poros Koalisi saat ini mulai terlihat sebut saja ada pasangan Rohmi-Firin yang notabene disokong oleh Perindo dan PDIP.

Kemudian ada Dr Zulkieflimansyah dengan H Suhaili FT yang di dukung oleh PKS dan kemungkinan Golkar yang sejauh ini belum mengeluarkan rekomendasi. Akan tetapi Suhaili merupakan kader Golkar yang besar kemungkinan akan didukung oleh partai berlogo pohon beringin itu, yang dibuktikan dengan hadirnya petinggi Golkar NTB di acara Deklarasi beberapa waktu lalu.

Ketua DPW PKB NTB Lalu Hadrian Irfani mengaku sejauh ini pihaknya tengah berkomunikasi dengan semu parpol. Ia pun menekankan bahwa tidak ada lagi relevansi koalisi waktu pilpres lalu dengan Pilkada NTB.

“Karena kita bicara Pilkada jadi peluang untuk poros perubahan atau KIM udah nggak ada, jadi kami komunikasi dengan teman-teman yang tergabung di dalam KIM sangat baik sekali, jadi tidak menutup kemungkinan untuk bisa bergabung dengan mereka,” ujarnya Selasa, 11 Mei 2024.

“Kecenderungan hari ini sih belum, jadi kamu sudah komunikasi dengan poros-poros yang hari ini katanya sudah terbentuk, dengan PKS bagus, dengan Golkar bagus, Gerindra juga demikian, dan partai-partai lain,” sambungnya.

Berita Terkini:

Lebih lanjut, apa alasan PKB sampai dengan saat ini belum menentukan arah dukungannya karena ia memiliki banyak pertimbangan, salah satunya akan menunggu dulu hasil survei.

“Banyak hal ya yang jadi pertimbangan misalnya hasil survei, kemudian konstalasi nasional, nah ini kan harus tunggu sampai rampung,” ujarnya.

Ditanya soal sikapnya usai Deklarasi Zul-Uhel beberapa waktu lalu, ia mengaku senang atas bersamanya dua Politisi itu. Kemudian ia menenkan apapun realitas politik yang terjadi, PKB tidak akan ikut terpengaruh sampai sikap resmi dikeluarkan.

“Sebenarnya tidak ngaruh, karena kita juga senang melihat ada pasangan yang sudah deklarasi, tapi juga kami meminta yang lain agar segera deklarasi pasangan, supaya di survei berikutnya kita lihat ini kecenderungannya antara paket satu, dua, dan seterusnya,” tandasnya. (ADH)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button