Mengenai melambungnya harga cabai di pasar lokal saat ini, lanjut Nelly, bukan karena ketersediaan cabai di NTB yang kurang. Melainkan kondisi yang terjadi di luar NTB.
Ketersediaan cabai di beberapa wilayah di luar NTB, misalnya Jawa mengalami kekurangan. Karenanya, mau tidak mau, NTB yang mengalami surplus harus mensubsidi beberapa daerah tersebut.
“Kenapa bisa mahal? ini permainan pasar atau hukum pasar lah. Kalau di sana (pengusaha luar NTB) membeli dengan harga mahal. Maka pengusaha lokal harus terpaksa mengambil dengan harga mahal juga. Sehingga di sini juga dijual mahal,” ungkapnya.
Baca Juga : Evi Apita Maya Tanggapi Hasil Survei SPI-NTBSatu: Justru Jadi Penyemangat
Kendati demikian, Nelly menyebut, harga tersebut masih dalam kondisi wajar, jika dibandingkan dengan daerah di luar NTB mencapai Rp130.000 per kilogramnya.
“Kita masih wajar di harga Rp60.000 – an. Sahabat-sahabat kita yang di barat itu membeli cabai diharga sekitar Rp130.000 per kilogramnya,” sebutnya.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Gubernur NTB, Lalu Gita Ariadi mengatakan, kenaikan harga cabai sebagai keberuntungan untuk petani.
Baca Juga : Provinsi NTB Masuk 10 Besar Inflasi Terendah se-Indonesia