Mataram (NTBSatu) – Provinsi NTB menjadi salah satu dari sepuluh provinsi dengan inflasi terendah se-Indonesia. Tingkat inflasi NTB menembus angka 2,66 persen Year-on-year (yoy), di bawah inflasi nasional, yakni 2,86 persen.
“Bisa jadi ini hasil dari upaya kerja teman-teman ya operasi pasar murah, kemarin memang agak naik per November, yakni 2,92 persen dari rata-rata nasional 2,86. Kita naik diatas rata-rata nasional 0,06 persen,” kata Penjabat (Pj) Gubernur NTB, Lalu Gita Ariadi, saat ditemui Pendopo Kantor Gubernur NTB, Senin, 4 Desember 2023.
Inflasi di Provinsi NTB terjadi di Kota Mataram dan Kota Bima, jika digabungkan total inflasi bulanan sebanyak 0,34 persen di bawah inflasi nasional sebesar 0,38 persen.
Baca Juga : Pj Gubernur NTB Ingatkan ASN Tidak Boleh Buta pada Agenda Politik
Terkendalinya inflasi di NTB, lanjut Gita, merupakan ikhtiar Pemprov NTB melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) NTB berkolaborasi dan bersinergi denga. TPID kabupaten dan kota.
“Dalam mengendalikan inflasi, Pemprov NTB menerapkan strategi 4K, yaitu Ktersediaan stok pangan, Kelancaran distribusi rantai pasok pangan, Keterjangkauan harga pangan, Komunikasi yang efektif,” ujarnya.
Gita menyampaikan, ada sekitar 11 kelompok komoditas yang menyebabkan terjadinya inflasi, yaitu makanan, minuman, dan tembakau; pakaian dan alas kaki; perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga.
Baca Juga : Pria di Bima Diduga Setubuhi Anak Tirinya Hingga Hamil