Pada hari dan titik yang sama kelompok relawan GGMU juga menyelenggarakan program pasar murah yang digelar di Kelayu, Selong, Kabupaten Lombok Timur. Di pasar murah tersebut, masyarakat bisa mengakses 1000 paket sembako berisi beras dan minyak dengan harga murah.
Muhlis, kordinator GGMU Lombok Timur menjelaskan, “Program ini dibuat khusus untuk membantu masyarakat, terlebih harga kebutuhan pokok saat ini sedang tinggi, seperti beras. Selain upaya pemerintah yang berusaha menekan harga lewat regulasi, kita berinisiatif menggelar pasar murah agar masyarakat tetap bisa memenuhi kebutuhannya di tengah harga (kebutuhan pokok) yang tinggi,” ujar Muhlis.
Baca Juga : Propam Polda NTB Periksa Oknum Polisi Terduga Rudakpaksa Mahasiswi
Ya, masyarakat akar rumput tengah membutuhkan ini semua, karena di NTB harga beras sedang tinggi sehingga memicu lonjakan inflasi bulanan. Data menyebutkan, inflasi tahunan NTB Oktober 2023 sebesar 2,66 persen, lebih tinggi dari capaian nasional 2,65 persen.
Begitulah contoh sederhana bagaimana relawan Ganjar-Mahfud bekerja. Itu belum menyebut gerakan mereka di kalangan komunitas pedagang cilok, supir angkot, dan kelompok tani.
“Ah, paling tujuannya untuk meraup suara,” barangkali kaum sinis serupa haters akan berkata. Jika mau jujur, tujuan itu pasti ada. Memang siapa yang tak melakukannya? Bukankah ini memang pesta demokrasi, di mana kita berlomba-lomba menebar kebaikan? Fastabiqul khoirot.
Kelompok relawan lain bernama Ite Jaq Ganjar-Mahfud mendapatkan simpati sekaligus dukungan dari para penggemar burung merpati di Lombok Timur. Komunitas ini mempercayakan Ganjar-Mahfud sebagai sosok yang bisa mendengarkan aspirasi mereka yang sederhana: akan ada wadah yang tepat diharapkan bisa meningkatkan kegemaran mereka pada burung merpati agar tidak semata-mata menjadi hobi, melainkan mendatangkan keuntungan dari perlombaan dan jual-beli.
Baca Juga : Gelar Mancing Gratis di Lotim dan Berlanjut ke Lobar, Warga: Ganjar-Mahfud Menang!
