Mataram (NTBSatu) – Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo mengikuti jalan santai atau Car Free Day (CFD) di jalan Udayana, Kota Mataram. Ganjar tak lupa menyambangi satu-satu masyarakat yang berhadapan dengannya.
Ditengah-tengah agenda CFD itu, Gubernur Jawa Tengah Periode 2013-2023 juga turut memberikan komentarnya di hari Disabilitas Internasional. Kebutuhan para disabilitas harus diprioritaskan, hal itu sebagai bentuk kesetaraan yang diwujudkan dalam kebijakan publik.
“Mereka butuh mendapatkan fasilitas yang sama dengan yang lain. Yang perlu dipentingkan, sekolahnya makin inklusi, dari sisi sarana prasarana mereka dapat yang lebih baik,” katanya di sela-sela mengikuti CFD pada Minggu, 3 Desember 2023.
Bentuk konkret kepedulian terhadap para Disabilitas, Ganjar mengaku akan memberikan kemudahan pada setiap akses pelayanan publik.
“Tadi sudah ada yang menyampaikan, saya sudah pakai kursi roda. Tapi saya sulit naik tangga, ada juga tuna netra minta tolong agar seluruh jalan ada tandanya. Atau bahkan tadi dari komunitas tuli menyampaikan bagaimana agar bahasa isyarat juga bisa diketahui oleh orang lain,” bebernya.
Berita Terkini:
- Mahdalena Turun Salurkan Bantuan Korban Dampak Banjir di Kecamatan Woha Bima
- Antara Nyawa dan Jalan Rusak, Warga Meang Jadi Penandu Ibu Hamil dan Lansia Tanpa Pamrih
- Peringatan Harlah Ke-102 NU, PP Muhammadiyah Ungkap Semangat Kebersamaan Rawat Keutuhan NKRI
- Polisi Amankan 8 Pelaku Ilegal Fishing dan Puluhan Bahan Peledak di Perairan Bima
Bukan hanya diberikan pelayanan yang mudah bagi para Difabel, tentu dengan menghadirkan mereka dalam setiap pembangunan di wilayahnya, juga wujud dari mengakomodir keinginan mereka. Hal itu, jadi bagian penting menjadikan para Difabel bisa dihargai di mana pun mereka berada.
“Saya sedikit punya pengalaman ketika menjadi Gubernur itu kelompok disabilitas selalu kita ajak musyawarah dalam melakukan pembangunan bersama perempuan dan anak,” terangnya.
Ganjar pun tak lupa menjelaskan hak politik para Difabel. Menjelang pemilihan umum, perlu ada pembelajaran teknis kepada mereka. Seperti menggunakan hak pilih sesuai dengan keinginannya.
“Soal hak politik ini pertanyaan bagus juga, tadi ada yang bertanya juga apa kesulitanmu, akses menuju bilik suara. Bahkan, beberapa diantaranya mereka membutuhkan pelatihan karena mereka ada kebingungan. Karena besok itu memilih DPR, DPD dan Presiden makanya mereka butuh diajari,” paparnya.
Kemudian, untuk menindaklanjuti hal itu, membutuhkan ruangan khusus sesuai dengan keinginan bagi mereka yang berkebutuhan khusus. Ia pun berharap kepada KPU untuk menyediakan kebutuhan tersebut.
“Nanti bisa minta difasilitasi oleh Pemda, dan Bawaslu tolong dibantu untuk mengawasi agar teman-teman penyandang disabilitas bisa menyalurkan suaranya dengan enak dan nyaman,” tandasnya. (ADH)