Mataram (NTBSatu) – Gubernur BI, Perry Warjiyo, memproyeksikan pertumbuhan kredit akan melaju sebesar 10-12 persen pada tahun depan.
Baca Juga: Antisipasi Penyalahgunaan QRIS, Bank Indonesia NTB Minta Masyarakat Lebih Teliti
“Pertumbuhan kredit akan meningkat sebesar ke 10-12 persen pada 2024 dan kemudian meningkat kembali ke 11-13 persen pada 2025,” ujar Perry pada Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI), Rabu, 29 November 2023.
Bank Indonesia optimis angka pertumbuhan kredit tahun mendatang tetap tinggi di tengah hegemoni tahun politik menyambut pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Kendati demikian, Ekonom mengungkapkan proyeksi tersebut cukup berat.
Berita Terkini:
- Mahdalena Turun Salurkan Bantuan Korban Dampak Banjir di Kecamatan Woha Bima
- Antara Nyawa dan Jalan Rusak, Warga Meang Jadi Penandu Ibu Hamil dan Lansia Tanpa Pamrih
- Peringatan Harlah Ke-102 NU, PP Muhammadiyah Ungkap Semangat Kebersamaan Rawat Keutuhan NKRI
- Polisi Amankan 8 Pelaku Ilegal Fishing dan Puluhan Bahan Peledak di Perairan Bima
Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Aviliani mengatakan hal tersebut sedikit memerlukan usaha, namun masih dapat tercapai jika penyaluran kredit diarahkan kepada sektor-sektor tertentu.
“Karena ini kan infrastruktur lagi nggak banyak jalan kan, nah infrastruktur itu sebenarnya yang banyak men-generate pinjaman. Itu jumlahnya besar-besar. Kalau yang lain yang korporat kecil-kecil gitu ya,” ujarnya usai PTBI, dilansir CNBC Indonesia.
Aviliani melanjutkan, perusahan cenderung baru mendapatkan perizinan, seperti perusahaan tambang usai pemilihan umum (pemilu). Jadi, kredit yang akan tumbuh kredit sekarang cenderung berupa modal kerja atau investasi yang bersifat untuk ke ekspansi.
Baca Juga: Bank Indonesia Perwakilan NTB Sosialisasi QRIS lewat Pasar Murah Digital
Ia kemudian memberikan gambaran pada industri makanan minuman dan manufaktur yang perlu ekspansi karena permintaannya naik.