Mataram (NTBSatu) – Calon Presiden Usungan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Ganjar Pranowo memberikan komentar terkait Gimik Politik “Gemoy“, Kamis, 30 November 2023.
Baca Juga: Anies dan Prabowo Bersaing Sengit Rebut Suara di NTB
Ganjar mengaku menghormati gaya politik gimik yang seperti itu.
Namun, ia tidak akan meniru gaya politik yang diketahui dipakai kampanye oleh pendukung kandidat pasangan calon nomor urut dua, Prabowo-Gibran itu.
Meskipun, gaya politik gemoy sangat digandrungi oleh pemilih muda.
“Saya menghormati gimik orang, tapi hari ini anak-anak muda mesti diedukasi,” kata Ganjar selepas menghadiri acara dialog santai bersama Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di Kantor Dewan Pers, Kebon Sirih, Jakarta, dikutip dari Kompas.com.
Lebih lanjut, Ganjar menceritakan, tidak semua anak muda menyukai gaya politik gemoy.
Berita Terkini:
- Lantik 83 PPIH Embarkasi Lombok, Wakil Gubernur Apresiasi Pelayanan Haji di NTB
- Asosiasi Peternak dan Pedagang Sapi Respons Dugaan Pungli di Pelabuhan Gili Mas: Itu Tiket Penumpang Tambahan
- Molor 112 Hari, DPRD NTB Sebut Pembangunan RS Mandalika Proyek Gagal
- Gubernur Lalu Iqbal Bantah Isu Dugaan Kadistanbun NTB Ditawari Demosi Mandiri
Sehingga, menurut dia, anak muda yang menyukai gimik politik gemoy sangat perlu untuk diberikan edukasi politik yang baik.
“Saya baca siapa, Mbak Okky Madasari, dia menyampaikan ‘Kami anak muda tersinggung kalau sekadar dikasih gimik, maka perlu pencerdasan edukasi politik berdasarkan apa programnya untuk anak muda,” terang Ganjar
Melansir, Kompas.com Juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Dedek Prayudi mengatakan, narasi politik “gemoy” dipakai untuk menggaet milenial dan gen Z.
Dedek membagi narasi politik menjadi dua, sensasi dan esensi. Narasi “gemoy”, menurut dia, masuk dalam sensasi.
“Sensasi ini bagaimana membuat orang menoleh. Setelah orang menoleh baru kita bicarakan asta cita (program Prabowo-Gibran), politik persatuan. Gemoy ini ternyata cukup catchy untuk membuat milenial dan gen Z melirik dan menoleh,” kata Dedek di Fanta Headquarters, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu 29 November 2023
Baca Juga: Relawan Bejo Tarik Dukungan Dari Ganjar-Mahfud ke Prabowo-Gibran karena Alasan Ini
Dedek tidak menampik bahwa narasi “gemoy” ini adalah gimik, begitu juga dengan paslon lain. “Kalau dibilang gimik, kami pikir semua calon punya cara untuk membuat orang menoleh ya. Kami tidak bilang slepet-slepet sarung itu gimik, jogging itu gimik, setiap orang punya cara membuat publik menoleh,” tutur Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu. (SAT)