Lebih jauh Cissrec menjelaskan, Jimbo juga membagikan 500 data contoh yang didapatkan. Data yang bocor itu diunggah dalam situs darkweb BreachForums.
Isi data pribadi yang didapatkan Jimbo, mulai dari NIK, No. KK, nomor ktp (berisi nomor paspor untuk pemilih yang berada di luar negeri), nama lengkap, jenis kelamin, tanggal lahir, tempat lahir, status pernikahan, alamat lengkap, RT, RW, kodefikasi kelurahan, kecamatan dan kabupaten serta kodefikasi TPS.
“Tim Cissrec juga sudah mencoba melakukan verifikasi data sampel yang diberikan secara random melalui website cekdpt, dan data yang dikeluarkan oleh website cekdpt sama dengan data sampel yang dibagikan oleh peretas Jimbo, termasuk nomor TPS dimana pemilih terdaftar,” jelas Pratama.
Baca Juga : Dewan Pengupahan NTB Terima Usulan UMK Kabupaten/Kota, Angkanya di Atas UMP
Untuk diketahui, Kejadian peretasan ini bukanlah pertama kali terjadi.
Peretasan yang dilakukan oleh Jimbo merupakan kali kedua.
Peretasan pertama kali terjadi pada tahun 2022 oleh Hacker bernama Bjorka.
Bjorka mengklaim mendapatkan 105 juta data pemilih dari website KPU, kemudian dibagikan ke forum online. (SAT)
Baca Juga : Pasokan Berkurang, Harga Gula di NTB Melambung