Sejak diluncurkan tahun 2018 silam, program ini sukses memberangkatkan 4.625 putra/putri terbaik NTB menempuh pendidikan baik jenjang S1, S2, hingga S3 di sejumlah universitas ternama baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
Tercatat sebanyak 731 mahasiswa melanjutkan pendidikan di luar negeri dan sisanya, 3.894 mahasiswa di universitas dalam negeri.
“Investasi kita di dunia pendidikan tidak akan lekang oleh zaman,” ucap Bang Zul, sapaan akrabnya beberapa waktu lalu.
Ia percaya, dengan mencetak generasi gemilang dapat menjadi landasan untuk memperkokoh pembangunan intrinsik daerah.
Beasiswa NTB pun didapuk sebagai pionir dan dan pencetus dalam program pendidikan yang mampu menjadi percontohan bagi provinsi lain.
Baca Juga : Dikbud NTB Buka Suara Soal Dugaan Sekolah Lakukan Maladministrasi
Sementara, mengulik bidang kesehatan program unggulan era Zul – Rohmi yaitu Revitalisasi Posyandu, yang telah sukses menjadikan 100 persen posyandu di NTB sebagai Posyandu Keluarga.
Posyandu keluarga ini menjadi garda terdepan penanganan beragam persoalan sosial kesehatan di tingkat dusun di seluruh NTB.
Pemerintah juga mendorong kolaborasi lintas bidang, Banyak Posyandu Keluarga yang telah terintegrasi dengan Bank Sampah dan Paud. Sehingga layanan dapat diberikan secara lengkap mulai dari kesehatan, pendidikan hingga masalah sosial.
Terbukti, cetusan ini telah menghantarkan NTB mendapat apresiasi dan penghargaan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, yaitu Anugerah Penghargaan STB Award hingga Kategori Percepatan 100 persen SBS (Stop Buang Air Besar Sembarangan).
Selain itu, dalam rangka meningkatkan geliat perekonomian daerah yang kembang kempis kala dilanda gempa dan pandemi, Zul – Rohmi menggenjot Program Industrialisasi, NTB Zero Waste, dan Desa Wisata.
Baca Juga : Jadi Korban, Warga Minta Jalan Menuju Bendungan “Raksasa” Lombok Barat Diperbaiki
