Daerah NTB

DKP NTB Sebut Kenaikan Harga Beras Imbas Mahalnya Ongkos Produksi

“Kami mendatangkan beras tersebut untuk membantu masyarakat melalui program beras SPHP. Soalnya kalau tidak ada tambahan dari luar daerah ya tentunya kita gak ada stok. Terus nggak ada yang kita buat untuk program itu,” kata Kepala Perum Bulog NTB, David Susanto.

Menurutnya, mendatangkan beras dari luar merupakan opsi terakhir. Pasalnya waktu panen raya di NTB dipastikan mundur, yakni sekitar Maret sampai April.

Semula, panen raya di NTB ditargetkan bulan Februari, karena pengaruh El Nino yang berkepanjangan mengharuskan panen raya dimundurkan.

Baca Juga : Belum Ada Listrik dan Air Bersih, Huntara Mapak Indah Belum Bisa Dihuni

Sementara stok beras yang ada di Gudang Bulog tinggal 19.000 ton dan hanya cukup hingga Desember mendatang.

Sehingga untuk menutupi kebutuhan beras sekitar bulan Januari hingga April, Bulog harus mendatangkan beras dari luar.

“Kayaknya kita tidak punya opsi lain ya. Kita dari Bulog tetap mendatangkan beras dari luar untuk mendapatkan beras. Bahkan semua daerah juga sudah melakukan hal demikian,” ujarnya. (MYM)

Baca Juga : Polres Lotim Berhasil Tangkap Terduga Penyalahgunaan Narkoba di Desa Masbagik Selatan

Laman sebelumnya 1 2 3

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button