Mataram (NTB Satu) – Pemerintah Kota Mataram melalui Dinas Ketenagakerjaan Kota Mataram akan menciptakan wirausahawan baru untuk menanggulangi kemiskinan ekstrem.
Baca Juga: Dapat Insentif Fiskal Sebesar Rp5,9 Miliar, Pemkot Mataram Targetkan Nol Persen Kemiskinan Ekstrem
Disnaker Kota Mataram mendapatkan bantuan anggaran dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) sekitar Rp150 juta.
Kepala Disnaker Kota Mataram H Rudi Suryawan berharap dana bantuan tersebut dapat membantu target Pemkot Mataram untuk menanggulangi kemiskinan ekstrem saat ini.
“Dengan target penanggulangan kemiskinan ekstrem melalui cara pemberian alat kerja. Selain itu, yang paling utama menciptakan wirausahawan baru, sehingga dapat mengurangi angka kemiskinan ekstrem,” katanya, Sabtu, 25 November 2023.
Berita Terkini:
- Satu Keluarga Terlibat Kecelakaan Maut di Dompu, Dua Orang Tewas
- Walhi Beberkan Kejahatan Lingkungan Hidup di NTB: Kerusakan Alam, Korupsi, dan Ketidakadilan
- Viral Dugaan Keterlibatan Oknum Polisi Edarkan Narkoba, Somasi Narkoba NTB Minta APH Libatkan Masyarakat Mencari Fakta
- KPK Tahan Dua Tersangka Dugaan Korupsi Gedung Shelter Tsunami Lombok Utara
Disinggung terkait perkembangan pemberian alat bantuan kerja di Kota Mataram, Rudi mengatakan hal itu belum berjalan. Namun rencana pembagian alat tersebut pada pertengahan bulan Desember 2023.
“Untuk rencananya Disnaker Kota Mataram akan mengadakan pelatihan menjahit, tata rias dan pangkas rambut pria atau barbershop selama 10 hari terlebih dahulu sebelum memberikan bantuan alat kerja,” terangnya.
Ia menambahkan bahwa seluruh peserta yang sudah terdaftar dan mengikuti pelatihan pasti akan mendapatkan bantuan alat kerja tersebut.
Sekadar Informasi, berdasarkan data Disnaker Kota Mataram, total keseluruhan peserta yang sudah mendaftar yaitu sebanyak 100 orang.
Disnaker Kota Mataram juga berkomitmen untuk melakukan pengawasan setelah alat bantuan kerja diberikan, dengan tujuan agar alat-alat tersebut tidak disalahgunakan.
Baca Juga: Tanggulangi Kemiskinan Ekstrem, Pemkot Mataram akan Libatkan Kelompok Wanita Tani
“Pasti ada pengawasan, jangan sampai bantuannya sudah diterima, kemudian sehari setelahnya dijual”, pungkasnya. (WIL)