Mataram (NTBSatu) – Direktur Rumah Sakit al-Shifa di Jalur Gaza Muhammad Abu Salmiya, mengungkapkan bahwa saat ini rumah sakit tersebut sedang kehabisan oksigen dan air, sehingga para pasien harus menahan haus.
“Operasi penembak jitu terus berlanjut, tidak ada seorang pun yang bisa berpindah dari satu gedung ke gedung lainnya, dan kami kehilangan komunikasi dengan rekan-rekan kami,” katanya, Jumat, 17 November 2023, kemarin, dikutip dari Liputan 6.
Selain itu, ia juga mengatakan bahwa tank-tank dari Israel masih masih melakukan pengepungan terhadap rumah sakit di Gaza. Israel juga beroperasi dengan drone dan tentara yang bergerak di dalamnya.
Baca Juga : Pemprov NTB Anggarkan Rp57 Miliar untuk Revitalisasi Kantor Gubernur dan Islamic Center
Sejak Pasukan Pertahanan Israel (IDF) melancarkan serangan terhadap al-Shifa pada Rabu, 15 November 2023, mereka telah merilis beberapa foto dan video yang mereka sebut senjata dan peralatan Hamas.
Pada hari Kamis, 16 November 2023 kemarin, mereka juga mengaku menemukan lubang terowongan operasional dan kendaraan yang berisi senjata dalam jumlah besar.
Kendati demikian, seorang jurnalis yang terjebak di dalam rumah sakit, Khader, mengatakan kepada wartawan BBC Rushdi Abu Alouf melalui telepon bahwa pasukan Israel melakukan penembakan ke segala arah. (WIL)
Baca Juga : Bang Zul Digadang Maju di Pilgub DKI, Lalu Iqbal: Bangga Orang NTB jadi Gubernur di Daerah Lain