Terpisah, Penjabat (Pj) Gubernur NTB, Lalu Gita Ariadi mengatakan, pihaknya ingin menghidupkan kembali aset daerah yang saat ini masih pengelolaannya tidak maksimal.
“Kita ingin aset-aset kita yang tertidur perlu dibangunkan lagi, salah satunya Eks Bandara Selaparang. Intinya di masa Pj ini apa yang ingin kita gali di sana (eks Bandara Selaparang) kita hidupkan,” kata Gita Ariadi.
Sementara itu, terkait pembahasan pengelolaan sirkuit tersebut, pihaknya bersama Pemkot Mataram dan PT Angkasa Pura II akan melakukan pertemuan pekan depan.
“Mudah-mudahan Minggu ini kita bisa adakan pertemuan,” ujarnya.
Berita Terkini:
- Semarak HUT ke-52, PDI Perjuangan NTB akan Kunjungi Pejuang Partai Hingga Gelar Mimbar Demokrasi
- Johan Rosihan Cek Pemagaran Laut di Tangerang, Sebut Berpotensi Melanggar Hukum
- KPK Sebut 885 Tambak Udang di NTB Beroperasi Secara Ilegal
- Terdakwa Pembunuhan Istri di Lombok Timur Dituntut Hukuman Mati
Ia berharap, dengan pemanfaatan sirkuit tersebut, NTB akan menjadi Epicentrum pertumbuhan ekonomi pasca-pandemi Covid-19.
“Kita tidak ingin aset ini didiamkan berlama-lama, kita ingin menjadikannya epicentrum pertumbuhan ekonomi,” ungkapnya.
Selanjutnya, dalam hal pengelolaan Sirkuit Selaparang, Ikatan Motor Indonesia (IMI) NTB berharap, agar Pemerintah Kota Mataram bisa mengambil alih pengelolaan arena balapan motor internasional tersebut.
“Kalau saya berharapnya Pemkot Mataram (mengelolanya), karena wilayahnya milik Pemkot dan Pak Wali Kota juga sangat siap untuk menerima pengelolaan lahan itu. Sementara kami (Pemprov) ini sangat siap untuk membantu Pak Wali Kota,” jelas Ketua IMI NTB, Lalu Herman Mahaputra. (MYM)