Mataram (NTBSatu) – Tingginya angka golput dalam Pilkada Kota Mataram 2024, menjadi perhatian serius Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Mataram.
Ketua KPU Kota Mataram, Edy Putrawan menegaskan, akan segera melakukan evaluasi mendalam untuk mencari tahu penyebab utama rendahnya partisipasi pemilih.
“Itu akan kita evaluasi untuk mencari penyebabnya (golput),” ujar Edy usai Rapat Pleno Penetapan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Mataram Terpilih, Kamis, 9 Januari 2025.
Dalam Pilkada kali ini, tercatat hanya 206.376 dari total 320.604 pemilih yang menggunakan hak suara. Artinya, sebanyak 114.228 warga memilih untuk tidak berpartisipasi. Angka golput ini lebih tinggi daripada Pemilu awal 2024.
“Padahal, kita sudah menjadi yang paling awal melakukan sosialisasi kepada para pemilih. Kami juga merasa upaya itu cukup gencar dilakukan,” jelas Edy.
Meski demikian, ia mengakui perlunya pengembangan strategi lebih efektif agar kesadaran pemilih meningkat di masa mendatang.
Edy memastikan, proses evaluasi ini demi mendorong partisipasi warga yang lebih tinggi di Pilkada dan Pemilu mendatang. Hal ini menjadi penting, karena tingginya angka golput pada Pilkada dapat mempengaruhi legitimasi kepemimpinan daerah.
“Kalau Pemilu memang selalu lebih tinggi partisipasinya, karena lebih banyak ‘mesin’ yang bergerak,” ujarnya.
Sementara dalam rapat pleno tersebut, pasangan Mohan Roliskana dan Mujiburrahman (HARUM) resmi ditetapkan sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Mataram terpilih periode 2025–2030.
HARUM meraih suara mayoritas dengan 112.946 suara, mengungguli pasangan Lalu Aria Dharma dan Weis Arqurnain (AQUR) yang memperoleh 86.432 suara.