Mataram (NTBSatu) – Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) bersama PJ Gubernur NTB telah berunding terkait dengan movement (pergerakan) beras ke Bumi Gora.
“Ada beberapa hal yang dirumuskan, terkait pemasukan beras, bekerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan hingga menakar apa untung ruginya masuknya beras luar ke NTB,” ujar Kepala Biro Perekonomian Setda NTB, Wirajaya Kusuma, Senin, 13 November 2023.
Berita Terkini:
- Kisah M. Syafiullah, Menanam Harapan di Sekolah Terpencil, Menuai Hikmah di Panggung Tilawah
- Keluarga, Kerja, dan Organsasi, Rahmawati Berhasil Lulus Cepat 3,5 Tahun
- SMP dan SMK Muhammadiyah Gelar Uji Publik Tahfiz, Tahsin, dan Pidato Bahasa Asing
- Kisah Binda Nitasari, Mahasiswi STKIP Tamsis Bima Lulus 3,5 Tahun di Tengah Keterbatasan
Diketahui, beras juga sebagai penyumbang inflasi tertinggi disektor pangan. Pantauan terkini NTBSatu dibeberapa pasar seperti Pasar Mandalika, Bertais dan Pasar Kebon Roek, Ampenan harga beras medium rata-rata Rp12.500 perkilogram.
Sementara untuk beras premium bervariasi, Rp15.000 – 17.000 per kilogramnya.
“Konsumsi beras kita kisaran 500 ton, perlu adanya diservikasi pangan,” tambahnya.
Untuk ketersediaan, Bulog mencatat pasokan terkini hanya tersisa 19.000 ribu ton dan hanya mampu memenuhi kebutuhan pangan sampai akhir tahun ini.