“Mengingat beban berat sektor-sektor tersebut dalam 6 bulan terakhir maka perlu waspada dampaknya terhadap efisiensi produksi dan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK),” katanya, dilansir Bisnis.com, Rabu, 8 November 2023.
Sementara itu, beberapa waktu lalu, Presiden Partai Buruh sekaligus Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal mengatakan 120 ribu pekerja Indonesia terancam kena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di 2023.
KSPI mencatat ada 70 Ribu karyawan yang terdampak PHK pada Januari-Mei 2023.
Menurutnya, hal itu terjadi lantaran menimbang kondisi perekonomian global yang belum pulih. Sehingga berdampak pada menurunnya pemesanan di pasar ekspor hingga penurunan produksi bagi produsen lokal yang berorientasi ekspor.
Menelisik hal lainnya, kebijakan China yang mulai membatasi produk-produk luar yang masuk kenegaranya, berimbas pada penurunan produksi, sebab negeri tirai bambu itu merupakan pangsa pasar terbesar di asia tenggara dan sebagai opsi terdekat untuk substitusi negara tujuan.
“Selain itu membanjiri barang impor dari China, akibatnya pasar domestik tergerus oleh barang impor, pabrik tekstil yang seharusnya mereka bisa mengisi pasar penjualan domestik, kalah bersaing, karena murah sekali,” pungkas Said. (STA)