Mataram (NTBSatu) – Pemerintah mengungkapkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan III 2023 hanya tumbuh sebesar 4,94 persen. Angka ini menurun dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 5,01 persen (month to month) dan periode tahun sebelumnya di 5,73 persen (year on year). Diketahui, Pencapaian tersebut menjadi yang terendah sejak akhir tahun 2021.
Disisi lain, Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Tauhid Ahmad membeberkan bahwa perlambatan ekonomi ini akan menjadi ancaman serius jika disepelekan.
Kinerja ekonomi tanah air sejatinya perlu dikawal dan mendapat perhatian khusus seiring dengan dimulainya hiruk-pikuk kontestasi politik Pemilu 2024 mendatang.
Salah satu yang menjadi catatan pentingnya adalah ancaman pemutusan hubungan kerja (PHK) yang membayangi para pekerja kedepannya. Meski kinerja industri secara umum membaik, sektor ini tumbuh sebesar 5,20 persen pada Triwulan III 2023, Tauhid memaparkan bahwa beberapa industri tertekan oleh pelemahan pasar ekspor maupun pasar domestik sejak Januari 2023.
Antara lain industri tekstil dan pakaian jadi -2,72 persen, industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki -2,96 persen, industri karet, barang dari karet dan plastik -4,34 persen dan industri furniture -2,59 persen.