6 Desa di Lotim Gagal Panen Akibat Limbah Tambang, Apa Tindakan Pemda?

Mataram (NTBSatu) – Dugaan pembuangan limbah sembarangan oleh perusahaan tambang Mineral Bukan Logam dan Batuan (MBLB) di wilayah Mamben Baru, Lombok Timur mengancam sektor pertanian.
Bahkan, limbah yang terbuang di saluran irigasi itu membuat sebagian petani di enam desa gagal panen, yaitu Desa Tirtanadi, Desa Anggaraksa, Desa Bandok, Desa Tanak Gadang, dan Desa Tembeng Putik.
Nasib apes itu sudah dialami petani selama empat tahun terakhir.
Berita Terkini:
- Pemkot Mataram Fasilitasi Seragam Gratis Bagi Siswa Kurang Mampu
- NTB Makin Dilirik Wisatawan, Pengeluaran Wisnus Capai Rp2,87 Juta per Perjalanan
- SiLPA Mataram Tembus Rp166 Miliar, Wali Kota Pastikan Alokasi untuk Layanan Publik Prioritas
- Refleksi Hari Jadi Bima ke-385 Tahun: Sejarah Singkat, Potret Masalah, dan Wacana Heterarki Sosial Masyarakat
“Sekitar empat tahun gagal panen begini. Tanah ditutup lumpur sama batu. Musim ini Rp40 juta tidak balik modal,” kata petani bawang di Tirtanadi, Muhdar, Rabu, 8 November 2023.
Berdasarkan pantauan langsung NTBSatu, lahan pertanian masyarakat tampak tertutup lumpur berwarna abu seperti semen. Tutupan lumpur itu pun cukup tebal dibarengi kerikil buangan tambang.
Akibatnya, tanaman sukar tumbuh dan menyebabkan penurunan hasil panen, bahkan gagal panen.
“Kalau sebelumnya panen banyak, normal. Tapi sekitar empat tahun terakhir, jadi hancur akibat limbah ini,” kesal Muhdar.