Lombok Barat (NTBSatu) – Tokoh Pariwisata I Wayan Karioka mengunjungi Desa Banyumulek yang menjadi desa perajin gerabah di Lombok Barat. Karioka melihat secara langsung proses produksi gerabah di Banyumulek, Selasa 31 Oktober 2023.
Karioka melihat secara langsung proses pengeringan tanah liat, pembentukan gerabah, proses pernis, pembakaran hingga pewarnaan.
Karioka mengatakan berdasarkan hasil pengamatan kondisi perajin gerabah, saat ini proses penjualan gerabah melalui tiga tangga. Mulai dari mengirim ke perusahaan yang berada di Bali, kemudian dari perusahaan mengirim ke agen di Jakarta dan selanjutnya ke pembeli.
“Sayangnya perajin tidak langsung berhubungan dengan pembeli, tetapi pemasaran berjenjang mulai dari perusahaan terus agen dan pembeli,” katanya.
Berita terkini:
- Profil Hary Tanoesoedibjo, Bos MNC yang PHK Karyawan
- Setelah Brigadir Nurhadi, Kini Muncul Kematian Janggal Anggota TNI AU Asal NTB
- Promo Gila Digimap, Harga iPhone 13 dan 15 Turun Drastis Hingga Rp5 Juta
- Tuai Banyak Kritikan, Mori Hanafi Pastikan NTB Tetap Jadi Tuan Rumah PON 2028: Kesiapan Venue 80 Persen
Dari proses panjang tersebut sehingga membuat harga yang diterima perajin berbeda dengan harga yang dijual oleh perusahaan kepada pembeli. Misalnya sebuah gerabah yang dijual ke perusahaan Rp80 ribu, maka perusahaan akan menjual 25 USD atau hampir Rp400 ribu.
Karioka mendorong perajin untuk mampu membangun marketing sendiri yang menghubungkan mereka ke pembeli secara langsung. Sehingga nilai jual gerabah yang diproduksi bisa lebih tinggi dibanding saat ini.
“Saya mendorong perajin untuk mulai dari membentuk PT kecil untuk membangun marketing sendiri. Tentu saja perlu dilakukan pelatihan produk pemasaran,” ujarnya.
Karioka tidak bermaksud untuk meminta perajin langsung memutus hubungan dengan perusahaan mereka saat ini, melainkan juga dapat membuat perusahaan kecil untuk mendistribusikan sendiri produk mereka, sehingga tidak akan terus bergantung kepada perusahaan lain yang memasarkan produk gerabah mereka.