Mataram (NTBSatu) – Orang terkaya di dunia, Elon Musk turun tangan usai terputusnya saluran komunikasi di Gaza secara total, imbas serangan Israel pada Jumat, 27 Oktober 2023 lalu.
Musk mengatakan, perusahaan jaringan satelit miliknya yaitu Starlink akan menyediakan jaringan koneksi internet di wilayah Gaza.
Koneksi internet itu nantinya akan menyambungkan komunikasi dari Gaza ke ‘organisasi bantuan yang diakui secara internasional’.
“Starlink akan mendukung konektivitas ke organisasi-organisasi bantuan yang diakui secara internasional di Gaza,” tulis Musk di X, dikutip Minggu, 29 Oktober 2023.
Namun dalam twit-nya, Musk mengatakan bahwa belum jelas siapa yang memiliki otoritas untuk jalur darat di Gaza saat ini. Pun belum ada pihak yang meminta koneksi di wilayah Gaza sejauh ini.
Berita Terkini:
- MDMC Gelar Program “Karang Tangguh” di NTB, Upaya Tekan Risiko Dampak Bencana
- Debat Baru Mulai, Calon Wali Kota Bima Nomor Urut 3 Tinggalkan Podium
- Senator Evi Apita Maya Tegaskan Dukung Zul-Uhel di Pilgub NTB 2024
- SMKPP Negeri Bima akan Teruskan Pertanian Berkelanjutan
Rencana Musk itu ternyata memunculkan penolakan dari pihak Israel. Menteri Komunikasi Israel, Shlomo Karhi menentang keras upaya Musk yang ingin menyediakan akses internet di Gaza.
“Hamas akan menggunakannya untuk kegiatan teroris. Mungkin Musk bersedia mengkondisikannya dengan membebaskan bayi, putra, putri, orang lanjut usia yang diculik. Semuanya! Saat itu, kantor saya akan memutuskan hubungan apapun dengan Starlink,” kata Karhi, dikutip dari CNBC Indonesia, Minggu, 29 Oktober 2023.
Diketahui, Gaza saat ini seperti terputus dengan dunia luar setelah jaringan telekomunikasinya diputus total oleh Israel. Hal tersebut menghambat tindakan operasi di beberapa rumah sakit dan mencegah kontak dengan staf mereka di lapangan. (MKR)