Mataram (NTBSatu) – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat indeks literasi keuangan masyarakat NTB sebesar 65,45 persen peringkat kedua nasional.
Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun OJK Ogi Prastomiyono, mengatakan indeks literasi keuangan masyarakat NTB sebesar 65,45 persen di atas rata-rata nasional dan inklusi keuangan sebesar 82,34 persen.
“Pemahaman yang baik ini juga menjadi modal bagi masyarakat untuk menghindari berbagai penawaran investasi ilegal yang berpotensi merugikan masyarakat,” terangnya pada Minggu, 29 Oktober 2023 dikutip dari Ipol.
Berita Terkini:
- Mahasiswa KLU Datangi DPRD, Soroti Ritel Ilegal hingga Krisis Penerangan Jalan
- Mendagri Izinkan Pemda Rapat di Hotel
- Seleksi Komisaris Bank NTB Syariah Sarat Kepentingan Timses, HMI Pertanyakan Akuntabilitas Iqbal-Dinda
- Sempat Tertunda, Kongres PSSI Tetapkan Presiden Prabowo Jadi Dewan Kehormatan
“Perluasan akses keuangan juga salah satu strategi yang efektif untuk menurunkan tingkat kemiskinan dan meningkatkan stabilitas sistem keuangan. Melalui akses pembiayaan yang mudah dan murah, penciptaan pusat-pusat kegiatan ekonomi baru di berbagai daerah akan dapat terwujud,” sambungnya.
Diketahui, dalam rangka Bulan Inklusi Keuangan, OJK Provinsi Nusa Tenggara Barat, bersama Bank Indonesia dan 14 Lembaga Jasa Keuangan menggelar Pasar Keuangan Rakyat (PKR) yang dilaksanakan pada 27-29 Oktober 2023.
Kemudian, ia menerangkan, PKR NTB 2023 dirangkai dengan pelaksanaan kegiatan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD).
Ditegaskan pula, akan mendorong business matching antara UMKM dan Lembaga Jasa Keuangan. Hal itu diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di Provinsi NTB. (ADH)