Rombongan dari Kota Mataram datang langsung ke lokasi klaster herbal pada hari tersebut. Terletak di RW 8 dan menjadi pusat klaster herbal. Rombongan juga diperlihatkan cara membuat jamu beras kencur Rejowinangun yang terkenal dengan nama J’ger.
Kluster herbal dibentuk karena banyak warganya yang berprofesi sebagai penjual jamu gendong dan jamu racikan. Sementara bahannya diambilkan langsung dari tempat penanaman dan diracik sesuai kebutuhan.
Baca Juga : Gibran Resmi Dipecat PDIP
“Produksi jamu dijual dan dibawa ke pasar tradisional, seperti Pasar Bringharjo. Hasil penjualan diberikan kepada warga yang memang berprofesi sebagai penjual jamu,” katanya.
Pembuatan jamu yang mempertahankan cara tradisional pun masih banyak digemari. “Pak Menteri Sandigaa Uno pasti mampir ke sini kalau datang ke Yogyakarta untuk mencari jamu Rejowinangun. Ini jamu yang dijaga higienitasnya. Sehingga tidak ada kekhawatiran. Misalnya sakit setelah diminum. Alatnya sederhana dan tradisional. Insyaallah tetep sehat,” ungkapnya.
Baca Juga : Aji Rum Bertemu PGRI Bahas Kualitas Pendidikan di Kota Bima