Lombok Barat

Pengusaha Ikan Koi Terdampak Banjir Sungai Meninting Mengalami Kerugian Rp1,5 Miliar

Mataram (NTB Satu) – Banjir yang terjadi di Sungai Meninting pada Jumat, 17 Juni 2022 berdampak ke masyarakat. Salah satu yang terdampak yaitu pengusaha ikan koi, Rinjani Koi Farm di Desa Mambalan, Kecamatan Gunungsari. Kerugian yang dialami mencapai Rp1,5 miliar.

“Kalau memang terbukti akibat kesalahan teknis ya kami minta pertanggungjawaban. Kerugian kami tidak kecil, Rp1,5 miliar,” ujar pengelola Rinjani Koi Farm, Ardan, Rabu, 22 Juni 2022.

Rincian kerugian itu berasal dari 16 ribu ekor ikan koi yang hanyut dari 15 kolam yang ada di lokasi budi daya tersebut, belum termasuk kerugian dari peralatan dan pakan yang rusak.

“Peralatan kami kan listrik semua jadinya banyak yang korsleting, ada pompa ada generator. Selain itu juga ada pakan, kalau diangkain sekitar Rp200 juta,” imbuh Ardan.

Saat ini, pihaknya mengaku belum ada rencana untuk relokasi karena harus banyak pertimbangan. Mereka hanya bisa melakukan pemulihan dengan sisa ikan yang bisa diselamatkan, sekitar 10 persen dari jumlah sebelumnya.

Diceritakan Ardan, saat terjadinya banjir, cuaca di sekitar sedang cerah sore itu. Namun tiba-tiba dalam waktu yang cepat, air datang dari sungai yang berjarak sekitar 200 meter di selatan lokasi budi daya. Karena besarnya volume air, tembok pembatas kolam menjadi jebol, airpun semakin leluasa menggenangi kolam dan tidak banyak ikan yang bisa diselamatkan.

Nahasnya lagi, musibah itu terjadi satu hari menjelang waktu panen. “Banjirnya kan Jumat, nah Sabtu dan Minggu itu sebenarnya kami mau panen ikannya untuk dikirim,” tutur Ardan.

Sejak didirikan empat tahun yang lalu, baru kali ini kolam budi daya ikan koinya dilanda banjir. Sampai saat ini, diakui Ardan, pihak proyek Bendungan Meninting belum memberikan respon apapun kepada pihaknya mengenai dampak yang terjadi.

Setelah ditelusuri lebih lanjut, tidak hanya budi daya ikan yang terdampak, petani di sekitar bantaran sungai pun mengalami hal serupa.

“Ini kami tanam sembrang (sejenis kentang) penuh di lahan ini, sekarang rata. Bibit padi kami juga rusak, petani lain yang di sana juga sama,” kata seorang penggarap lahan, Lalu Jaswadi.

Dari penelusuran NTB Satu, sungai yang meluap di sekitar budi daya ikan koi itu memiliki lebar sekitar 10 meter, terhubung langsung dengan proyek Bendungan Meninting dengan jarak sekitar 5 kilometer. (RZK)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

IKLAN
Back to top button