Ia melanjutkan, peningkatan itu merupakan akumulasi dari peningkatan pendapatan BLUD sebesar Rp235 Miliar lebih.
Hanya saja, terjadi penurunan target pendapatan yang cukup signifikan pada komponen hasil kerjasama pemanfaatan BMD, yakni sebesar Rp333 Miliar.
Namun ada pemasukan penambahan potensi pendapatan bagi hasil dari PT AMNT yang tertuang dalam LHP BPK tahun 2022 sebesar Rp230 miliar lebih.
Rincian pendapatan asli daerah diproyeksikan menurun, penurunannya sebesar 0,22 persen atau 2,97 Miliar Rupiah lebih dari rencana awal sebesar 2,985 Triliun Rupiah lebih menjadi 2,982 Triliun Rupiah lebih.
Kemudian, pendapatan transfer diestimasi meningkat sebesar Rp164 Miliar atau sebesar 5,45 persen. Semula, APBD 2023 sebesar Rp2,97 Triliun lebih menjadi Rp3,14 triliun lebih.
Lain-lain pendapatan daerah yang sah yang berasal dari pendapatan hibah juga diprediksikan menurun signifikan hingga 98,85 persen, semula dari Rp892 Juta Rupiah lebih menjadi hanya Rp10 Juta.
Berita Terkini :
- Sekda NTB Hadiri Kegiatan Orasi Ilmiah dan Pengukuhan Widyaiswara Utama
- Pol PP NTB Gelar Bimtek Pengembangan Diri, Wujudkan Anggota Profesional dan Terampil
- Pjs Bupati Sumbawa Sampaikan Dukungan untuk Fahri, Harapkan Generasi “Tana Samawa” Ikuti Jejaknya
- 30 Formasi PPPK Mataram Lowong Pelamar
- KPU Kota Mataram Siapkan 661.792 Surat Suara