“Yang jelas pokdarwisnya benar-benar mencari peluang untuk memasarkan destinasi mereka, dan saat ini masih murni dikelola pokdarwis,” ujarnya.
Selain itu, terkait anggaran, Edy mengatakan selama ini belum mengetahui kejelasan anggaran Kebun Binatang Mini tersebut.
“Kalo untuk anggaran, belum pernah saya dengar dan tidak ada di Dokumen Pelaksanaan Anggaran, mungkin nanti setelah ada Peraturan Daerah (Perda) retribusi dianggarkan, tapi kita masih menunggu dan melihat dulu bagaimana kebijakan pemerintah pusat,” tuturnya.
Baca Juga:
- Gembar-gembor NTB Mendunia, Petani Jagung Menjerit Akibat Harga Anjlok
- Peternak Sapi Demo di Pelabuhan Gili Mas, 14 Ekor Mati karena Dehidrasi
- Maia Estianty Kenang Kebaikan Hotma Sitompul dan Sesal Rossa Lewatkan Telepon Terakhir Mendiang Titiek Puspa
- iPhone 17 Segera Meluncur, Bentuk Kameranya Jauh Berubah
Sementara itu, Dispar Kota Mataram selama ini tetap memberikan anggaran rutin untuk tiga destinasi yaitu Taman Wisata Loang Baloq, Pantai Ampenan, dan Pasar Seni. Anggaran itu untuk listrik, air, dan servis ringan sarana prasarana.
Dispar Kota Mataram mengharapkan Kebun Bintang Mini di Taman Loang Baloq menjadi salah satu ciri khas pariwisata di Kota Mataram.
“Harapannya jelas yang terbaik, terutama dari sisi kerja sama dan pengelolaannya, dan bisa menjadi salah satu ikon destinasi wisata yang ada di Mataram,” pungkasnya. (WIL)