Evif menjelaskan, kejadian yang sedang menimpa sekolah yang dipimpinnya saat ini sudah ia prediksi sejak awal. Pasalnya, pada lokasi yang sama dengan jarak hanya beberapa meter saja, terdapat satu SD lagi yang menjadi saingannya, dan di sekolah itulah orang tua siswa mendaftarkan anaknya.
“Memang kami sejak awal tahun itu sudah memprediksi bahwa untuk tahun ini ya seperti ini, karena kami sudah menghitung, sejak awal,” ucap Evif sambil mengusap air matanya dikutip dari KompasTV, Selasa, 18 Juli 2023.
Baca Juga:
- 16 Sapi Mati di Pelabuhan, Peternak Bima-Dompu Sayangkan Gubernur NTB Lamban Tambah Armada Kapal
- Peringati Hari Kartini 2025, Himasta FMIPA Unram Kolaborasi dengan Rumah Perempuan Migran Ajak Perempuan NTB Berpendidikan Tinggi
- Prediksi Tanggal Rilis iPhone 17, Ini Spesifikasinya
- Polisi Didorong Tuntut Mati “Walid Lombok” Diduga Cabuli-Setubuhi Santriwati
Penyebab lain adalah, luas area yang bisa dijangkau oleh sekolah tersebut yang terbatas serta jumlah penduduk yang sedikit menjadi penyebab tidak adanya siswa yang mendaftar pada sekolah tersebut. Ditambah Taman Kanak-kanak (TK) yang tersedia di wilayah sekitar hanya satu.
“Area kami juga terbatas, penduduknya juga sedikit,” katanya. (MYM)