Pendidikan

Peringati Hari Kartini 2025, Himasta FMIPA Unram Kolaborasi dengan Rumah Perempuan Migran Ajak Perempuan NTB Berpendidikan Tinggi

Mataram (NTBSatu) – Himpunan Mahasiswa Statistika (Himasta) FMIPA Universitas Mataram (Unram) berkolaborasi dengan Rumah Perempuan Migran, menggelar kegiatan Seminar Beasiswa S2 dan S3 pada Senin, 21 April 2025.

Kegiatan tersebut dalam rangka memperingati Hari Kartini 2025 dengan tema “Women Can Dream Big, Women Can Study Abroad”.

Kegiatan yang berlangsung di Aula Gedung B Lantai 3 FMIPA Unram ini, diikuti sebanyak 132 orang. Tidak hanya dari kalangan alumni dan mahasiswa, tetapi juga masyarakat umum dengan berbagai latar belakang pekerjaan. Seperti dosen, pegawai BUMN, pekerja NGO, dokter, dan lainnya.

Ketua Himasta FMIPA Unram, M. Ricki Darmawan mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk membuka akses informasi mengenai beasiswa pascasarjana kepada masyarakat luas. Khususnya perempuan di NTB.

Sebab, banyak individu yang memiliki potensi besar namun belum mengetahui cara mengakses beasiswa luar negeri atau kurang percaya diri mencoba.

IKLAN

“Melalui seminar ini, kami ingin menyampaikan pesan bahwa siapapun. Baik mahasiswa, alumni, pekerja, ibu rumah tangga, atau masyarakat umum lainnya, berhak bermimpi besar dan meraih pendidikan terbaik. Termasuk di tingkat internasional,” ungkapnya.

Dengan menghadirkan narasumber perempuan yang telah sukses meraih beasiswa dan studi di luar negeri, harapannya peserta bisa terinspirasi dan termotivasi untuk merancang masa depan sejak dini.

Seminar Beasiswa S2 dan S3 dalam rangka memperingati Hari Kartini 2025
Suasana acara Seminar Beasiswa S2 dan S3 dalam rangka memperingati Hari Kartini 2025. Foto: Zhafran Zibral

Adapun narasumber yang hadir yakni dr. Raania Amaani, MPH., penerima Beasiswa LPDP; Alya Hazfiarini, MPH., penerima Beasiswa AAS dan Melbourne Research Scholarship; dan ⁠Rana Islamiah Zahroh, PhD., penerima Beasiswa Melbourne Research Scholarship dan Human Rights Scholarship.

“Ke depan, kami berharap acara ini dapat menjadi wadah untuk memperluas jejaring peserta. Serta, dakan ada kegiatan lanjutan yang lebih intensif terkait pembinaan dan persiapan untuk memperoleh beasiswa. sehingga dapat memperkuat kesiapan dalam meraih pendidikan internasional,” harap Ricki.

Simbol Perjuangan Perempuan Meraih Pendidikan Setara

Sementara itu, Wakil Direktur Rumah Perempuan Migran Dina Eka Putri menjelaskan, Hari Kartini dipilih sebagai momentum karena simbol perjuangan perempuan meraih akses pendidikan yang setara.

Sehingga, melalui tema “Women Can Dream Big, Women Can Study Abroad” menegaskan perempuan masa kini berhak bermimpi besar dan mewujudkannya hingga ke panggung global.

“Jika di masanya saja, Kartini bisa mendapatkan beasiswa ke Belanda. Bayangkan, sejauh apa perempuan Indonesia hari ini bisa melangkah dengan akses pendidikan yang semakin terbuka luas,” jelas Dina.

Meskipun acara ini dirancang oleh dan untuk perempuan, pihaknya sengaja membuka untuk semua kalangan termasuk laki-laki. Sebab, dukungan dari semua pihak akan memperkuat upaya membuka peluang pendidikan tinggi bagi perempuan.

“Acara ini bukan untuk mengecilkan peran laki-laki. Laki-laki juga punya peran penting dalam membangun ekosistem yang inklusif dan setara. Memastikan bahwa perempuan juga memiliki akses dan kesempatan yang sama luasnya dalam meraih mimpi,” pungkas Dina. (*)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button