Mataram (NTB Satu) – Tokoh politik NTB yang juga dikenal karena kontroversinya, Ali Bin Dachlan atau Ali BD, rupanya mengamati polemik yang menyangkut Pesantren Al Zaytun.
Permasalahan semakin meruncing ketika Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyimpulkan ajaran Pesantren Al Zaytun di Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat itu menyimpang atau sesat.
Hal itu memancing komentar Ali Bin Dachlan. Melalui postingan Facebooknya, Ali Bin Dachlan mempertanyakan legitimasi MUI dalam memberi label sesat kepada sebuah kelompok.
Baca Juga:
- Selain Diskon Listrik, Ini 6 Program Diskon Pemerintah yang Berlaku Mulai Juni 2025
- Aktivis Lombok Barat Minta Bupati-Wakil Bupati Tak Habiskan Energi untuk Konflik
- Prabowo Siap Akui Israel Berdaulat Jika Palestina Merdeka
- Penjaga Gudang KPU Mataram Ditemukan Tewas Usai Hilang Mencari Ikan
“MUI itu organisasi kemasyarakatan atau LSM. Bolehkah yang bersangkutan memutuskan sebuah organisasi atau paham atau pendapat orang lain dikategorikan sesat atau menista agama? Siapa yang memberikan kewenangan? Mengingat bahwa organisasi tersebut bukan lembaga pemerintah?,” tulis Ali BD di akun media sosialnya, dikutip Sabtu, 15 Juli 2023.
Ia menyarankan, agar penegak hukum tidak terlalu berpusat pada fatwa MUI dalam mengambil keputusan hukum. Melainkan pada ahli independen dari berbagai disiplin keilmuan.