Negara ini memiliki luas sekitar 27.834 kilometer persegi dengan populasi 12,89 juta penduduk.
Seperti dilaporkan CountryReports.org, penyebab utama rendahnya pendapatan Burundi akibat tidak berkembangnya sektor manufaktur. Mayoritas penduduknya masih bekerja di sektor pertanian, dengan komoditas utama kopi dan teh.
Baca Juga:
- Dewan Ingatkan Pansel tak “Main Mata” Seleksi Direksi dan Komisaris Bank NTB Syariah: Jangan Sampai Hasilnya Lebih Buruk
- Jaksa Tahan Pejabat BNI KCP Woha Tersangka Kasus KUR
- Jaksa Periksa Direktur PT BAL Dugaan Korupsi SPAM Gili Trawangan dan Meno
- Mantan Sekda NTB Tersangka Kasus NCC Segera Disidang
Berikut daftar 10 negara dengan pendapatan terendah pada 2022 menurut Bank Dunia:
- Burundi, USD240 atau setara Rp3,6 juta
- Afghanistan, USD390 atau setara Rp5,85 juta
- Somalia, USD470 atau sekitar Rp7,05 juta
- Republik Afrika Tengah, USD480 atau setara Rp7,20 juta
- Mozambik, USD500 atau setara Rp7,50 juta
- Sierra Leone, USD510 atau sekitar Rp7,65 juta
- Madagaskar, USD510 atau setara Rp7,65 juta
- Republik Demokratik Kongo, USD590 atau setara Rp8,85 juta
- Nigeria, USD610 atau setara sekitar Rp9,15 juta
- Malawi, USD640 atau setara sekitar Rp9,60 juta.
Sementara Indonesia dilaporkan mencatat GNI yang mendekati ambang pendapatan menengah atas pada 2021, sehingga pertumbuhan PDB rendah pada 2022 disebut sudah cukup membawa ekonomi Indonesia ke dalam kategori tersebut.
Dikatakan, Indonesia melanjutkan pemulihan pascapandemi Covid-19 yang kuat dan PDB riil naik 5,3 persen.(MKR)