Berbeda dengan harta karun Lombok, ujar Hilmar, yang paling banyak jumlahnya dikembalikan saat ini.
“Memang berdasarkan penjelasan dari pihak Komite Repatriasi Belanda itu merupakan harta rampasan dari perang Lombok tahun 1894. Namun, untuk secara runut kedatangannya masih belum jelas,” tambahnya.
Baca Juga:
- PKN Soroti Fraksi di DPRD NTB yang “Diamkan” Kisruh DAK
- Kasus Dosen di Mataram Diduga Cabuli Anak Kelas 5 SD Naik Penyidikan
- Gubernur NTB Meriahkan Hakabe FunRun BNPB Indonesia
- Pensiunan TNI Ditemukan Tewas di Lombok Timur
Fakta kedua, berdasarkan pemberitaan sebelumnya dan pemberitaan di berbagai media, kalau 335 harta karun Lombok tersebut tersimpan di Museum Nasional (Rijksmuseum) Amsterdam, Belanda. Namun, berdasarkan laporan Tim Repatriasi Koleksi asal Indonesia di Belanda, harta karun itu tersimpan di Tropenmuseum Amsterdam, Belanda.
“Objek ratusan benda bersejarah yang berasal dari kerajaan Lombok juga turut dikembalikan dalam repatriasi kali ini, bersama dengan sebilah keris dari Kerajaan Klungkung, Bali. Objek dari Puri Cakranegara, Lombok itu sebelumnya tersimpan di Tropenmuseum, sementara keris puputan Klungkung sejak lama menjadi koleksi museum Volkenkunde, Leiden,” ujarnya. (JEF)