Penyebab lainnya adalah, saat petani telah melakukan penyiraman pada tanamannya, kemudian diikuti dengan turunnya hujan. Sehingga menyebabkan tanaman tembakau tersebut kelebihan air. Hal itu juga yang menyebabkan tanaman tembakau itu layu.
“Ada juga yang terdampak dua kali sejak hujan Minggu kemarin,” katanya.
Terkait dengan tanaman tembakau yang layu (masih bisa diselamatkan), Dinas Pertanian Lotim melalui Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) menyarankan agar para petani melakukan penyemprotan fungisida sebagai antisipasi penyakit akibat jamur, dan memperdalam saluran air, agar saat hujan turun tidak ada lagi air yang menggenangi tanaman tembakau.
Baca Juga:
- Promo Gila Digimap, Harga iPhone 13 dan 15 Turun Drastis Hingga Rp5 Juta
- Tuai Banyak Kritikan, Mori Hanafi Pastikan NTB Tetap Jadi Tuan Rumah PON 2028: Kesiapan Venue 80 Persen
- Mau Jadi Pengurus Koperasi Merah Putih? Ini Syarat dan Susunannya
- RSUD H. Moh Ruslan: Sebuah Penghormatan Mengabadikan Pengabdian bagi Peletak Fondasi Kesehatan Kota Mataram
Sementara itu, mengantisipasi hujan susulan, Dinas Pertanian Lombok Timur menyiagakan pompa air untuk membantu petani menghilangkan genangan air.
“Untuk petani yang terdampak, kami juga sudah berkoordinasi dengan pihak perbankan untuk meminta keringanan angsuran bagi petani yang memiliki kredit untuk usaha tembakau, guna mengurangi beban petani,” jelasnya.
“Selain koordinasi dengan perbankan, untuk meringankan beban petani yang terdampak kita juga akan menyalurkan bansos dari dana DBHCHT,” tambahnya. (MYM)