Kemudian, Ahli Ekonomi Indonesia, Faisal Basri dan Penasihat Kebijakan di Germanwatch, yang mengajar untuk mengidentifikasi situasi dan kondisi yang ada di Asia Tenggara dalam konteks ekonomi hijau.
Usai diskusi, para peserta diajak untuk menyampaikan pandangan, ide, dan gagasan terhadap isu dan permasalahan ekonomi hijau di Asia Tenggara secara aktif melalui Focus Group Discussion.
Pertemuan tersebut pun dihadiri oleh Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Frankfurt, Acep Somantri. Lalu, Profesor Fakultas Studi Asia Tenggara Universitas Goethe Frankfurt, Prof. Dr. Arndt Graf. Serta, Chairman of European Union Frankfurt e.V, Klaus Klipp.
Baca Juga:
- Debat Baru Mulai, Calon Wali Kota Bima Nomor Urut 3 Tinggalkan Podium
- Senator Evi Apita Maya Tegaskan Dukung Zul-Uhel di Pilgub NTB 2024
- SMKPP Negeri Bima akan Teruskan Pertanian Berkelanjutan
- Bahlil Umumkan Kepengurusan DPP Partai Golkar, Berikut Daftarnya
Tidak hanya diskusi, kata Afifah, pertemuan ini dirangkaikan dengan sebuah perayaan meriah tentang budaya dari negara-negara ASEAN.
“Mulai dari penampilan tari piring asal Minangkabau, Indonesia. Menyanyi lagu tradisional dari Malaysia. Penampilan Muay Thai dan Tarian Sod Soi Ma La‘ dengan iringan lagu Beauty in the Moonlight dari Thailand,” jelasnya.