“Alhamdulillah pertemuan yang telah dilakukan bagi pelajaran ASEAN ini mendapat respons luar biasa. Tujuannya, agar kami mahasiswa ASEAN yang ada di Jerman, bisa saling memberdayakan, berkolaborasi, dan menginspirasi satu sama lain. Acara ini melampaui ekspektasi, memberikan pengalaman transformatif bagi para mahasiswa yang datang,” ungkapnya, Selasa, 10 Juli 2023.
Afifah menceritakan, pertemuan mahasiswa itu bertemakan “Green Economy: A Key To Long-Term Economic Growth?” yang mengajak mahasiswa untuk diskusi untuk terkait implementasi ekonomi hijau dan merefleksikannya dengan situasi di ASEAN.
Baca Juga:
- Debat Baru Mulai, Calon Wali Kota Bima Nomor Urut 3 Tinggalkan Podium
- Senator Evi Apita Maya Tegaskan Dukung Zul-Uhel di Pilgub NTB 2024
- SMKPP Negeri Bima akan Teruskan Pertanian Berkelanjutan
- Bahlil Umumkan Kepengurusan DPP Partai Golkar, Berikut Daftarnya
“Dengan tema tersebut, kami dari panitia mengajak para mahasiswa ASEAN untuk berdiskusi secara aktif dan kritis terhadap konsep dan implementasi ekonomi hijau. Tidak sekadar diskusi, kami juga merefleksikannya dengan situasi yang ada di ASEAN,” ujarnya.
Dalam diskusi, ada tiga narasumber yang memaparkan materi mengenai konsep dari ekonomi hijau. Pertama, Aktivis Politik Jerman, Mirriane Mahn, membahas tentang perspektif Eropa dalam melihat dan menanggapi ekonomi hijau.